Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry tiba di Jenewa hari Sabtu (23/11) untuk bergabung dengan para diplomat lain dari kelompok P5+1 dalam persetujuan terkait program nuklir Iran.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry telah tiba di Swiss untuk menghadiri babak sulit perundingan dengan negara-negara besar lain yang berusaha mencapai persetujuan dengan Iran mengenai program nuklirnya yang kontroversial.
Kerry tiba di Jenewa hari Sabtu untuk bergabung dengan para diplomat lain dari kelompok P5+1 yang terdiri dari kelima anggota Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman, ditengah-tengah laporan bahwa persetujuan penting mungkin akan segera dicapai dengan Iran. Sebagian dari para diplomat itu sudah berada di Jenewa.
Para pejabat China hari Sabtu (23/11) mengatakan perundingan telah mencapai tahap akhir.
Kepala Kebijakan Uni Eropa Katherine Ashton memimpin perundingan dengan Iran. Isu yang masih mengganjal adalah seberapa banyak Iran diperbolehkan melakukan pengayaan uranium dan seberapa besar sanksi akan dilonggarkan.
Iran berkeras berhak mengayakan uranium dan membantah ingin membuat senjata nuklir. Iran menawarkan untuk menghentikan bagian-bagian program nuklirnya dan mengizinkan inspeksi lebih ketat jika sanksi yang melumpuhkan perekonomian negara itu dilonggarkan.
Kerry tiba di Jenewa hari Sabtu untuk bergabung dengan para diplomat lain dari kelompok P5+1 yang terdiri dari kelima anggota Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman, ditengah-tengah laporan bahwa persetujuan penting mungkin akan segera dicapai dengan Iran. Sebagian dari para diplomat itu sudah berada di Jenewa.
Para pejabat China hari Sabtu (23/11) mengatakan perundingan telah mencapai tahap akhir.
Kepala Kebijakan Uni Eropa Katherine Ashton memimpin perundingan dengan Iran. Isu yang masih mengganjal adalah seberapa banyak Iran diperbolehkan melakukan pengayaan uranium dan seberapa besar sanksi akan dilonggarkan.
Iran berkeras berhak mengayakan uranium dan membantah ingin membuat senjata nuklir. Iran menawarkan untuk menghentikan bagian-bagian program nuklirnya dan mengizinkan inspeksi lebih ketat jika sanksi yang melumpuhkan perekonomian negara itu dilonggarkan.