Menteri Luar Negeri Belanda Halbe Zijlstra mengundurkan diri, Selasa (13/2), setelah mengakui bahwa ia berbohong soal menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada tahun 2006.
Di hadapan sejumlah anggota parlemen, Zijlstra mengatakan, ia mundur karena kredibilitasnya sebagai menteri luar negeri diragukan. Ia memegang jabatan itu selama empat bulan.
PM Mark Rutte menghadapi banyak pertanyaan mengenai mengapa ia menyembunyikan kebohongan itu meski telah mengetahuinya selama beberapa pekan. Rutte mengatakan, ia meremehkan akibat yang ditimbulkan kebohongan itu.
Parlemen, Selasa (13/2), melangsungkan pemungutan suara terkait mosi tidak percaya terhadap PM itu, namun Rutte dengan mudah berhasil mempertahankan posisinya.
Baca juga: Jenderal Rusia Diduga Terkait Jatuhnya Pesawat Malaysia MH17
Skandal yang melibatkan Zijlstra beresiko meremehkan kebijakan luar negeri Belanda pada saat hubungan diplomatik antara Rusia dan Belanda memburuk, terutama akibat penembakan jatuh pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH17 di atas Ukraina pada 2014. Aksi itu diduga dilakukan kelompok separtis pro-Rusia. Kebanyakan dari 298 orang yang tewas dalam insiden itu adalah warga Belanda. [ab/uh]