Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan pemimpin oposisi Israel Yair Lapid di kantornya di Washington, Senin (8/4).
Pertemuan ini berlangsung beberapa hari setelam PM Benjamin Netanyahu setuju untuk membuka jalur bantuan kemanusian baru di Erez, di perbatasan Gaza Utara dengan Israel.
Blinken Jumat lalu mengatakan di Belgia bahwa langkah-langkah itu disambut baik tetapi ia menambahkan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden ingin melihat hasil yang konkret.
Blinken mengatakan, “Jadi, apa yang ingin kami lihat dalam beberapa hari dan pekan mendatang adalah penentuan prioritas, peningkatan bantuan kemanusiaan, keberlanjutannya, menyalurannya ke orang-orang yang membutuhkannya, memastikan mereka yang mengirimkannya dalam keadaan aman dan selamat, dan memaksimalkan setiap upaya untuk melindungi warga sipil. Mereka yang terperangkap dalam baku tembak yang dilakukan Hamas – kami tak dapat membiarkan begitu banyak orang terperangkap di dalam baku tembak itu, tewas, terluka pada masa mendatang.”
Netanyahu mengemukakan persetujuannya itu setelah melakukan percakapan telepon dengan Presiden Joe Biden.
Kedua pemimpin itu berbicara setelah tujuh pekerja bantuan dari kelompok amal internasional World Central Kitchen tewas dalam serangan udara Israel pada 1 April lalu.
Biden mendesak “gencatan senjata segera” dan untuk pertama kalinya mengisyaratkan bahwa dukungan AS terhadap Israel tergantung pada dibatasinya pembunuhan warga sipil dan ditingkatkannya kondisi kemanusiaan. [uh/ab]