Menteri luar negeri Jepang, Jumat (20/11), mengumumkan bahwa mitranya dari China akan mengunjungi Tokyo pekan depan, sementara kedua kekuatan Asia tersebut membahas cara-cara untuk memulai kembali kunjungan-kunjungan bilateral guna menghidupkan kembali ekonomi kedua negara yang dihantam pandemi.
“Ada berbagai masalah yang menjadi perhatian Jepang dan China, dan penting bagi kami untuk menyelesaikannya satu per satu melalui pertemuan tingkat tinggi seperti ini, '' kata Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi. “Saya berharap dapat bertukar pandangan secara terbuka tentang masalah-masalah regional, perebakan global wabah virus corona, dan masalah-masalah internasional lainnya. ''
Selama kunjungan pada 24-25 November tersebut, Motegi dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi diperkirakan akan membahas usaha-usaha untuk memulai kembali perjalanan-perjalanan bisnis antara ekonomi nomor 2 dan nomor 3 dunia itu melalui program “jalur bisnis,'' yang memungkinkan pengunjung asing menjalankan aktivitas bisnis selama masa karantina 14 hari.
Motegi mencatat bahwa pengunjung dari China menempati posisi puncak dalam jumlah wisatawan di Jepang sebelum pandemi.Ia berharap untuk mendiskusikan bagaimana kedua negara dapat melanjutkan lalu lintas perjalanan sementara mengambil tindakan-tindakan pencegahan penyebaran virus corona.
BACA JUGA: Pendekatan Trump dan Biden ke AsiaKunjungan Wang Yi berlangsung di tengah berkembangnya kekhawatiran mengenai pengaruh China yang meningkat di kawasan tersebut.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengadakan pembicaraan pekan ini dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga. Dalam pembicaraan itu, mereka setuju untuk meningkatkan kemitraan dan kerjasama militer untuk mendukung perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik sebagai tandingan dalam menghadapi kebangkitan China.
Motegi mengatakan sebuah pertemuan sedang diatur bagi Wang untuk bisa bertemu dengan Suga selama kunjungannya. Kunjungan Wang merupakan kunjungan pertama seorang pejabat tinggi China sejak lawatan kepala kebijakan luar negeri China Yang Jiechi pada Februari lalu.
Motegi mengatakan penjadwalan ulang kunjungan kenegaraan Presiden China Xi Jinping ke Jepang, yang ditunda sejak musim semi karena pandemi, tidak sedang dipertimbangkan karena kedua negara masih terfokus pada usaha mengatasi pandemi. [ab/uh]