Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi akan melantik Maha Abu Shusha sebagai konsul kehormatan Indonesia buat Palestina di Kota Ramallah, Tepi Barat, Palestina pada 13 Maret 2016 ini.
Maha Abu Shusha yang merupakan pengusaha perempuan Palestina ini telah ditetapkan Presiden Joko Widodo pada akhir Desember lalu, sebagai konsul kehormatan pertama Indonesia buat Palestina.
Wanita kelahiran 1962 itu pengusaha cukup tersohor di Palestina. Dia pernah masuk dalam 50 pebisnis perenpuan paling berpengaruh di Timur Tengah pada 2006 dan 2007 versi majalah Forbes Arabia.
Maha juga aktif dalam sejumlah organisasi. Dia Ketua Palestinian Business Women Forum, Ketua Palestinian Shipper Council, Presiden Board of Directors of Riwaq, menangani isu perlindungan warisan budaya, dan Anggota Palestinian Trade Center.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir kepada wartawan di Jakarta mengatakan penunjukan konsul kehormatan ini merupakan bukti dukungan Indonesia terhadap Palestina.
Nantinya kata Arrmanatha tugas dari konsul kehormatan ini antara lain adalah meningkatkan kerja sama ekonomi, sosial, dan budaya antara Indonesia-Palestina, promosi investasi, dan pariwisata, serta perlindungan warga negara Indonesia bila diperlukan.
Selain melantik konsul kehormatan kata Arrmanatha, Menteri Retno juga akan melakukan pertemuan dengan Menteri Luar negeri Palestina Riyad al-Maliki dan Presiden Mahmud Abbas.
"Tugas-tugas pokok yang nantinya kami harapkan dilakukan oleh Ibu Susha ini antara lain upaya meningkatkan kerjasama ekonomi dan sosial budaya Indonesia dan Palestina dan promosi pariwisata dan investasi serta perlindungan warga negara karena WNI yang ada atau menetap di Palestina ada sekitar delapan orang. Pembukaan konsul kehormatan ini juga merupakan bentuk dukungan Indonesia terhadap Palestina," kata Arrmanatha Nasir.
Your browser doesn’t support HTML5
Nilai perdagangan Indonesia-Palestina tahun lalu US$ 3,67 juta, Indonesia surplus US$ 3,34 juta. Sedangkan pada 2014 nilainya US$ 1,02 juta, di mana Indonesia surplus US$ 808 ribu.
Menurut catatan KBRI di Amman, Yordania, jumlah warga Indonesia hingga Februari tahun ini di Palestina yakni delapan orang. Sedangkan wisatawan Indonesia ke Palestina kurang lebih 50 ribu orang setahun, termasuk peziarah muslim dan Nasrani.
Komitmen Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina terus disuarakan. Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia konsisten mendukung kemerdekaan Palestina dan juga mendesak Israel menghentikan aktivitas dan kebijakan ilegalnya di wilayah Palestina.
"Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan pada orang-orang Palestina maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel. Kami bangsa Indonesia konsisten dengan janji tersebut," kata Presiden Jokowi. [fw/em]