Menlu AS Tinjau Ulang Peran Amerika dalam Pembicaraan Timur Tengah

Menlu AS John Kerry dalam konferensi pers di kantor Menlu Maroko Salaheddine Mezouar, seusai pertemuan bilateral di Kementerian Luar Negeri Maroko di Rabat (4/4).

Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry, Jumat (4/4) mengatakan bahwa waktu dan upaya yang diberikan AS dalam proses perdamaian Timur Tengah terbatas, jika kedua pihak tidak bersedia mengambil langkah-langkah konstruktif bagi perdamaian.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan pemerintahan Obama sedang meninjau kembali perannya dalam proses perdamaian Timur Tengah, menyusul langkah-langkah Israel dan Palestina yang menyebabkan pembicaraan tersebut ambruk.

Kerry hari Jumat (4/4) mengatakan waktu dan upaya yang diberikan Amerika dalam proses tersebut terbatas, jika kedua pihak tidak bersedia mengambil langkah-langkah konstruktif bagi perdamaian. Ia mengatakan upaya-upaya Amerika tidak dapat dilakukan tanpa batas.

Namun, sumber-sumber yang dekat dengan pembicaraan itu, Jumat malam (4/4) mengatakan kemungkinan akan ada putaran perundingan lainnya, hari Minggu (6/4), yang melibatkan para perunding Amerika, Israel dan Palestina.

Kerry menyatakan kedua pihak telah membuat langkah-langkah yang “patut disayangkan” dalam beberapa hari ini, yang membahayakan pembicaraan tersebut.
Langkah-langkah tersebut di antaranya upaya Palestina untuk meminta pengakuan lebih jauh dari PBB dan pembatalan rencana pembebasan kelompok ke-empat tahanan Palestina oleh Israel.

Pembangunan permukiman yang terus berlangsung di Tepi Barat oleh Israel juga berdampak terhadap perundingan itu.