Menlu Pompeo: Korut Dapat Tiru Hubungan Vietnam dengan AS

Menlu AS Mike Pompeo pada acara resepsi komunitas bisnis di Hotel Metropole di Hanoi, Vietnam, 8 Juli 2018.

Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo hari Minggu mendesak Korea Utara agar meniru Vietnam dalam membina hubungan baru dengan Amerika Serikat.

Pompeo, yang mengunjungi ibukota Vietnam setelah pembicaraan dua hari di Pyongyang yang bertujuan untuk melucuti program senjata nuklir Korea Utara, mengatakan, 23 tahun hubungan normal Amerika dengan Vietnam seharusnya menjadi bukti bagi pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bahwa Amerika dapat menjalin hubungan baru dengan bekas musuhnya.

“Kami tahu ini adalah kemungkinan yang nyata karena kami melihat bagaimana Vietnam telah menempuh jalan luar biasa ini,” ujar Pompeo.

Ia tidak membesar-besarkan tuduhan Korea Utara bahwa Amerika telah membuat tuntutan “seperti gangster” agar Pyongyang meninggalkan program nuklirnya dan bahwa pembicaraan mereka “disesalkan.”

“Jika permintaan tersebut seperti gangster, dunia adalah gangster,” kata Pompeo, seraya menyatakan bahwa Dewan Keamanan PBB telah berkali-kali meminta agar Korea Utara menyingkirkan senjata nuklirnya dan mengakhiri program rudal balistiknya.

Ia mengatakan fakta bahwa Amerika Serikat “bekerjasama, bukannya berperang” dengan Vietnam “merupakan bukti bahwa apabila suatu negara memutuskan untuk menciptakan masa depannya yang lebih cerah bersama-sama dengan Amerika, kami akan mewujudkan janji-janji Amerika.”

Ia menekankan janji Presiden Donald Trump untuk meningkatkan ekonomi Korea Utara dan memberi jaminan keamanan sebagai imbalan atas dihentikannya program senjata nuklir oleh Kim.

“Mengingat kemakmuran dan kemitraan dengan Vietnam sekarang ini yang dulu tak terbayangkan,” ujar Pompeo, “Saya memiliki pesan untuk Ketua Kim Jong Un. Presiden Trump percaya negara Anda dapat meniru jalur ini. Ini akan terjadi pada Korea Utara jika Anda menangkap kesempatan ini. Mukjizat ini dapat menjadi milik Anda. Ini dapat menjadi mukjizat Anda di Korea Utara juga.”

Tetapi sebelumnya di Tokyo, Pompeo mengatakan sanksi-sanksi terhadap Korea Utara akan tetap berlaku hingga terjadi denuklirisasi yang tuntas dan diverifikasi sepenuhnya, sebagaimana yang disetujui oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Berbicara hari Minggu pada konferensi pers di Tokyo bersama dengan menteri luar negeri Korea Selatan dan Jepang, Pompeo mengatakan, “Meskipun kami gembira oleh kemajuan dalam pembicaraan ini, kemajuan saja tidak menjadi alasan untuk melonggarkan sanksi-sanksi yang ada.”

Pompeo mengatakan akan ada proses verifikasi “yang terkait dengan denuklirisasi yang komplet,” seraya menambahkan, “Inilah yang disepakati oleh Presiden Trump dan Ketua Kim.” [uh]