Menlu Rusia Tuduh Barat Usahakan Perubahan Rezim di Rusia

Perdana Menteri Rusia Sergei Lavrov berbicara dalam sebuah konferensi pers setelah bertemu dengan koleganya Arab Saudi, Saud al-Faisal, di Moskow, 21 November 2014.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh pihak Barat berusaha mengikhtiarkan sebuah “perubahan rezim” di Rusia lewat pemberlakuan sanksi akibat konflik Ukraina.

​Lavrov Sabtu (22/11) mengatakan tokoh-tokoh terkemuka di negara Barat mengatakan, ada kebutuhan untuk memberlakukan sanksi yang akan menghancurkan ekonomi Rusia dan memicu protes publik.

Komentarnya datang dua hari setelah presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, negaranya harus mencegah sebuah “revolusi,” mengacu pada protes yang telah menggulingkan pemimpin-pemimpin di bekas republik Soviet lainnya.

Krisis Ukraina telah merenggangkan hubungan antara Moskow dan Washington, dan membuahkan serangkaian sanksi ekonomi Barat yang berat untuk menghukum Rusia karena perannya dalam krisis tersebut.

Rusia dikenakan sanksi karena mengirim senjata dan tentara untuk bergabung dengan separatis pro Rusia di Ukraina timur, sebuah tuduhan yang senantiasa dibantah Kremlin.

Pada Jumat Wakil Presiden Amerika Joe Biden mengecam apa yang disebutnya agresi Rusia setelah bertemu dengan presiden Ukraina Petro Poroshenko dan Perdana Menteri Arseniy Yatsenyuk di Kyiv.