Menlu Thailand Tekan Iran terkait Sandera Hamas

Menteri Luar Negeri Parnpree Bahiddha-Nukara berbicara kepada wartawan setelah warga negara Thailand kembali dengan selamat dari konflik di Israel, Bangkok, Thailand, 12 Oktober 2023. (Tommy Walker/VOA)

Menteri Luar Negeri Thailand mengatakan pada Jumat (3/11) bahwa ia telah menekan sejawatnya dari Iran mengenai nasib 23 warga Thailand yang disandera oleh kelompok militan Palestina Hamas dalam serangannya terhadap Israel.

Parnpree Bahiddha-Nukara melakukan perjalanan ke Qatar dan Mesir pada minggu ini untuk melakukan pembicaraan mengenai para sandera, dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian di Doha. Ia mendesak Amir-Abdollahian untuk memanfaatkan hubungan Teheran dengan Hamas untuk membantu menjamin pembebasan warga negara Thailand.

Pihak berwenang Israel mengatakan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dan lebih dari 230 sandera dalam serangan 7 Oktober yang dilancarkan Hamas dari Jalur Gaza.

Sebagai tanggapan, militer Israel menggempur Gaza, di mana kementerian kesehatan di kawasan yang dikuasai Hamas itu mengatakan lebih dari 9.000 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, telah terbunuh.

Orang-orang menunggu di perbatasan Rafah dengan Mesir di Jalur Gaza selatan pada 1 November 2023. (Foto: AFP)

“Saya tunjukkan kepada mereka bahwa warga Thailand yang bekerja di sana adalah masyarakat berpenghasilan rendah, dan bekerja di sektor pertanian untuk meningkatkan pendapatan mereka,” kata Parnpree kepada wartawan di Bangkok, Jumat.

“Saya berbicara dengan Menteri Luar Negeri Iran dan mengatakan kepadanya bahwa para pekerja Thailand itu tidak ada hubungannya dengan politik dan konflik. Saya memintanya untuk mengirim pesan kepada kelompok Hamas bahwa mereka hanyalah buruh.”

Sekitar 30.000 warga Thailand bekerja di Israel, sebagian besar di sektor pertanian, menurut Kementerian Tenaga Kerja negara kerajaan itu.

Tiga puluh dua warga negara Thailand tewas dan 19 luka-luka dalam konflik tersebut, dan negara tersebut telah mengevakuasi lebih dari 7.000 warganya melalui penerbangan repatriasi.

BACA JUGA: Pintu Perbatasan Rafah Dibuka, Ratusan Warga Palestina dan Asing Tinggalkan Gaza

Ketiga negara tersebut memberikan dukungan penuh mereka untuk membantu negosiasi, kata Parnpree.

“Mereka menyatakan pandangan mereka bahwa semakin dini gencatan senjata maka semakin cepat para sandera dapat dibebaskan,” katanya.

Selama pembicaraan, Mesir setuju untuk mengizinkan sejumlah pejabat Thailand melakukan perjalanan ke perbatasan Rafah segera setelah para sandera Thailand dibebaskan.

Sebuah tim perunding Muslim Thailand pekan lalu bertemu dengan pejabat Hamas di Teheran dan berjanji bahwa warga Thailand akan dibebaskan pada “waktu yang tepat”. [ab/uh]