Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan pada hari Kamis (6/7) mengatakan bahwa tindakan Swedia harus sejalan dengan undang-undang antiterorismenya yang baru. Hal itu disampaikan ketika Stockholm mendorong Turki untuk menyetujui permohonannya untuk bergabung dengan NATO.
“Perubahan legislatif itu kini harus tercermin dalam praktiknya,”kata Fidan kepada wartawan di Brussel.
Pernyataannya disampaikan setelah pejabat-pejabat senior dari Swedia dan Turki mengunjungi markas NATO pada hari yang sama untuk membahas keberatan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas bergabungnya negara Nordik itu ke dalam aliansi militer Atlantik Utara dan untuk melihat apakah ada lagi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebuntuan.
Fidan juga menuduh Swedia tidak dapat “mencegah provokasi,” merujuk pada penodaan Al-Qur’an baru-baru ini di Stockholm.
BACA JUGA: Erdogan Beri Sinyal Turki Belum Siap Meratifikasi Keanggotaan Swedia di NATOPekan lalu, seorang imigran Kristen Irak membakar kitab suci umat Islam itu di luar sebuah masjid pada hari raya Iduladha.
NATO berharap permasalahan yang menahan masuknya Swedia ke dalam NATO dapat diselesaikan sebelum KTT NATO di Lithuania pada 11-12 Juli mendatang.
Masuknya Swedia akan menjadi momen simbolik yang sangat kuat dan menjadi penanda bahwa perang Rusia di Ukraina mendorong negara-negara lain untuk bergabung ke dalam aliansi pertahanan itu. [rd/ka]