Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, Selasa (6/11) mengatakan pemerintahnya memiliki lebih banyak informasi mengenai pembunuhan wartawan Saudi Jamal Khashoggi, dan bahwa pemerintah akan mengungkap bukti itu kepada umum setelah penyelidikan mengenai kematian Khashoggi tuntas.
Berbicara dalam lawatan ke Jepang, Cavusoglu menyampaikan kepada wartawan bahwa Turki menyatakan Arab Saudi dan negara-negara lain yang tertarik pada informasi tersebut telah diberi kesempatan untuk melihatnya.
Khashoggi meninggal setelah mengunjungi konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu.
BACA JUGA: Turki Tuduh Saudi Kirim Agen-agen untuk Tutupi Pembunuhan Khashoggi ke IstanbulPada awalnya, Arab Saudi menyatakan Khashoggi keluar dari konsulat dan keberadaannya tidak diketahui, kemudian menyatakan ia tewas dalam baku hantam, dan belakangan menyatakan bahwa Khashoggi tewas tercekik. Jaksa penuntut umum Saudi telah menyebut pembunuhan itu direncanakan, tetapi belum menyatakan siapa yang merencanakan atau menyetujui rencana tersebut.
Cavusoglu, Selasa (6/11) mengatakan bahwa setelah percakapan berulang kali dengan Raja Salman dari Arab Saudi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yakin bahwa raja tidak terlibat.
BACA JUGA: Sebulan Berlalu, Di Mana Tubuh Khashoggi?Tetapi Cavusoglu menyatakan jelas bahwa satu tim beranggotakan 15 orang yang diduga ke Turki sebagai tim pembunuh tidak akan melakukan tindakan itu atas keputusan mereka sendiri, dan bahwa para penyelidik perlu mencari tahu siapa yang memberikan perintah tersebut.
Sementara itu, Arab Saudi memberitahu Dewan HAM PBB yang bertemu di Jenewa bahwa kerajaan tersebut akan memproses hukum siapapun yang bertanggungjawab atas kematian Khashoggi, tetapi terus menghindari pertanyaan wartawan mengenai penyelidikan yang masih dilakukan Riyadh. [uh]