PM Australia Tony Abbott menyebut tindakan penyanderaan di sebuah kafe Sydney sebagai "fantasi orang sakit jiwa."
Hari Selasa (16/12), PM Australia Tony Abbott bersama rakyat Australia berkabung atas jatuhnya korban pada saat polisi melakukan serbuan dramatis pagi hari, dalam upaya membebaskan para sandera. Dua sandera dan pria bersenjata itu terbunuh ketika tembak-menembak berlangsung.
Seusai meletakkan bunga di lokasi tragedi, Abbott mengatakan, Monis memiliki daftar kejahatan yang panjang, jiwa yang labil dan terlibat faham ekstremisme.
Tersangka yang diidentifikasi bernama Man Haron Monis, umur 50 tahun itu, amat dikenal pihak kepolisian Australia, namun menurut Abbott, tidak berada dalam daftar teroris. Ia sedang bebas dengan uang jaminan terkait tindakan pembunuhan mantan isterinya tahun 2013.
Dia juga pernah didapati bersalah mengirim surat-surat ancaman kepada para orangtua tentara Australia yang gugur di Afghanistan. Selama penyanderaan berlangsung, Monis memaksa para sandera mengacungkan secarik bendera Islam.
Kepada media, Monis menyatakan dukungannya kepada kelompok ISIS. Kelompok-kelompok Muslim Australia merilis pernyataan yang mengutuk tindakan penyanderaan dan pengibaran bendera Islam oleh Monis.