Salah seorang menteri urusan luar negeri India telah mengundurkan diri pasca munculnya tuduhan dari lebih sepuluh wartawan perempuan bahwa ia telah melakukan pelecehan seksual ketika menjabat sebagai pemimpin redaksi sebuah suratkabar terkemuka. Ia telah menyangkal tuduhan itu sebagai hal yang “tidak berdasar dan direkayasa.”
Pengunduran diri MJ Akbar adalah pengunduran diri tokoh terkemuka yang paling mendapat banyak sorotan sejak gerakan #MeToo meraih momentum di India, di mana sejumlah perempuan menuduh laki-laki berpengaruh dalam industri media dan hiburan telah menunjukkan perilaku seksual yang tidak semestinya.
Akbar mengundurkan diri dua hari setelah menyampaikan gugatan kriminal pencemaran nama baik terhadap wartawan Prita Ramani, wartawan pertama yang menyebutnya telah melakukan tindakan seksual yang tidak semestinya.
BACA JUGA: Dituduh terlibat Pelecehan Seksual, Oposisi India Tuntut Menteri MundurAkbar mengeluarkan pernyataan yang mengatakan “karena saya memutuskan untuk mengupayakan keadilan di pengadilan dalam kapasitas pribadi, saya merasa sudah selayaknya saya mengundurkan diri dari jabatan saya dan menantang tuduhan-tuduhan palsu terhadap saya.”
Wartawan Ramani, yang mengatakan akan menantikan upaya mencari keadilan di pengadilan, mencuit di Twitter “sebagai perempuan, pengunduran diri Akbar membuat kami merasa benar.”
Sejumlah perempuan yang menuduh Akbar melakukan tindakan tidak semestinya itu mencakup beberapa wartawan perempuan yang kini memegang jabatan berpengaruh dalam industri media.
Meskipun pemerintahan PM Narendra Modi tidak memberi komentar apapun tentang tuduhan-tuduhan terhadap Akbar, tekanan kian meningkat untuk menanggapi tuduhan itu. Kelompok-kelompok perempuan, asosiasi wartawan dan kelompok oposisi Partai Kongres menuntut Modi segera mengambil tindakan terhadap Akbar.
“Saya kaget pemerintah tidak memintanya untuk mengundurkan diri lebih awal,” ujar Ajoy Bose, seorang analis politik independen di New Delhi. Ia mengatakan sulit untuk mengabaikan tuduhan-tuduhan itu.
“Terlalu banyak perempuan yang telah maju dan menyampaikan tuduhan. Tuduhan-tuduhan ini luar biasa banyak,” imbuhnya.
Dua puluh wartawan perempuan yang sebelumnya bekerja di bawah pimpinan Akbar telah ikut menyampaikan tuduhan pasca gugatan pencemaran nama baik yang disampaikan Akbar terhadap Ramani. Mereka menulis surat, meminta pengadilan mempertimbangkan kesaksian mereka.
BACA JUGA: Seorang Menteri di India Bantah Tuduhan Berperilaku Seksual Tidak Semestinya“Akbar dikenal suka menyampaikan pujian yang tidak semestinya lewat pesan teks dan telepon cabul, dan tidak suka ditolak,” ujar Ramani.
Wartawan ini bekerja di bawah Akbar pada tahun 1990an. Gerakan #MeToo di India meluas setelah aktris Bollywood Tanushree Dutta menuduh aktor Nana Patekar telah melecehkannya secara seksual dalam syuting sebuah film.
Menteri Akbar adalah tokoh terbaru yang mundur pasca membludaknya tuduhan. Beberapa hari lalu dua editor suratkabar terkemuka lainnya juga telah mengundurkan diri, sebuah rumah produksi Bollywood ditutup dan kelompok komedi terbesar di India kini berada dalam kekacauan. (em)