Resesi di Amerika bukan hal yang sudah pasti akan terjadi kata Menteri Keuangan Janet Yellen Minggu (19/6), hanya beberapa hari setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga yang, meningkatkan kekhawatiran akan gejolak ekonomi, demikian dilaporkan kantor berita AFP.
"Saya memperkirakan ekonomi akan melambat" karena transisi ke pertumbuhan yang stabil, katanya dalam acara "This Week" televisi ABC, tetapi "Saya menganggap resesi belum tentu akan terjadi."
Ekonomi AS telah pulih dengan kuat dari kerugian akibat COVID-19, tetapi lonjakan inflasi dan rantai pasokan yang diperburuk oleh perang di Ukraina telah meningkatkan pesimisme.
Saham Wall Street merosot setelah bank sentral AS, Rabu (15/6) menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,75 persen, kenaikan paling tajam dalam hampir 30 tahun.
BACA JUGA: Biden: Resesi Dapat DihindariDan para ekonom melihat tanda-tanda yang mengkhawatirkan bahwa kepercayaan konsumen melemah, dengan orang-orang mulai menunda rencana liburan, tidak makan di luar atau melakukan perbaikan rumah.
Yellen mengakui bahwa "jelas inflasi sangat tinggi," yang sebagian disebabkan oleh perang di Ukraina, dam telah mendorong harga energi dan makanan.
Tapi dia mengatakan tidak yakin "penurunan belanja konsumen akan menyebabkan resesi."
Yellen berpendapat bahwa pasar tenaga kerja AS "bisa dibilang yang terkuat sejak periode pascaperang" dan ia memperkirakan laju inflasi akan melambat dalam beberapa bulan mendatang.
Meski demikian ia mengakui, bahwa sebagai ketua Fed Jerome Powell berusaha mengendalikan inflasi sambil mempertahankan kekuatan pasar tenaga kerja, "Itu akan membutuhkan keterampilan dan juga keberuntungan."
Your browser doesn’t support HTML5
Melonjaknya harga bahan bakar-- sekitar $5 per galon, naik sekitar dua kali lipat dalam beberapa tahun -- merupakan masalah mendesak bagi banyak orang Amerika.
Ditanya tentang usul penangguhan sementara pajak bahan bakar federal, Yellen menyatakan dirinya terbuka untuk mempertimbangkan gagasan itu.
Presiden AS Joe Biden "ingin melakukan apa pun semampunya untuk membantu konsumen," katanya. "Dan itu ide yang layak dipertimbangkan."
Mengenai apakah Biden bisa bertindak lebih jauh untuk menurunkan harga konsumen dengan mencabut pemberlakuan tarif terhadap barang-barang China, Yellen menolak untuk berkomentar.
Menata ulang pungutan tarif dari era Donald Trump "adalah sesuatu yang sedang dipertimbangkan. Saya tidak ingin mendahului proses penyusunan kebijakan itu," katanya. [my/jm]