Menteri-Menteri Uni Eropa Bahas Timur Tengah dan Suriah

Para Menteri Luar Negeri Uni Eropa berpose sebelum pertemuan dua hari di Sopot, Polandia (2/9).

Para Menlu 27 negara Uni Eropa memulai pertemuan dua hari di Sopot, Polandia untuk membahas proses perdamaian Timur Tengah dan sanksi bagi Suriah.

Menteri-menteri luar negeri Uni Eropa memulai pertemuan dua hari di Sopot, Polandia, hari Jumat untuk membahas berbagai topik umum, termasuk proses perdamaian Timur Tengah dan sanksi terhadap Suriah.

Ke-27 negara anggota Uni Eropa berharap satu sikap mengenai negara Palestina dalam pemungutan suara PBB akhir bulan ini. Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, yang mendukung negara Palestina merdeka, mendesak Uni Eropa mencapai konsensus supaya bisa "satu suara."

Meskipun sikap Sarkozy didukung sejumlah negara anggota, konsensus semacam itu mungkin sulit dicapai. Amerika telah menyatakan akan memveto upaya Palestina di PBB, sementara Jerman dan Italia menentang upaya itu, dan menyerukan untuk kembali ke pembicaraan damai Arab-Israel.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan negara-negara Eropa sama-sama ingin memulai lagi proses perdamaian itu. Ia mengatakan tujuan akhirnya adalah solusi dua-negara, di mana Israel yang aman dan stabil berdampingan dengan Palestina yang aman dan stabil.

Pertemuan itu juga berfokus pada cara-cara untuk menghentikan kekerasan di Suriah. Dalam pernyataan hari Jumat, Uni Eropa memberlakukan embargo terhadap impor minyak Suriah, yang akan merugikan pemerintah Presiden Bashar al-Assad jutaan dolar setiap hari dari hasil penjualan minyak ke Uni Eropa.