Menteri Pertahanan Turki Sebut Hampir 500 Target Ditembak di Suriah dan Irak

Asap mengepul dari depot minyak yang diserang angkatan udara Turki di dekat kota Qamishli, Suriah, 23 November 2022. (Foto: AP)

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan pada Selasa (22/11) bahwa pasukannya telah menembak 471 target di Suriah dan Irak sejak akhir pekan lalu. Kementerian itu mengutip Akar yang mengatakan terdapat 254 militan yang sudah “dilumpuhkan,” alias “dibunuh.”

Ankara melancarkan operasi udara akhir pekan lalu untuk membalas serangan bom di Istanbul seminggu sebelumnya yang menewaskan enam orang. Ankara menyalahkan serangan bom itu terhadap kelompok milisi Kurdi Satuan Pertahanan Rakyat (YPG). Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, dan baik PKK (Partai Buruh Kurdistan) maupun YPG juga membantah terlibat.

Turki sebelumnya telah melancarkan serangan militer di Suriah melawan milisi Kurdi YPG, yang dianggapnya sebagai sayap PKK yang sudah dilarang. PKK sendiri ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa.

Seorang warga Suriah menembakkan senapan mesin yang dipasang di bagian belakang sepeda motor selama latihan militer oleh "Divisi Suleiman Shah" yang didukung Turki di wilayah Afrin yang dikuasai oposisi di Suriah utara pada 22 November 2022. (Foto: AFP)

Komandan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) Mazloum Abdi mengatakan dalam wawancara dengan situs berita Al-Monitor bahwa kota asalnya, Kobani, akan menjadi “sasaran sesungguhnya” dari setiap serangan darat, menjadi kepentingan strategi Turki dalam menghubungkan daerah-daerah di Suriah yang sudah dikuasainya.

Ia lantas mengkritik “tanggapan lemah” Rusia dan Washington terhadap serangan udara Turki.

Amerika Serikat sendiri pernah bersekutu dengan SDF dalam perangnya melawan ISIS di Suriah, yang menyebabkan keretakan hubungan dengan Turki. [rd/em]