Menteri urusan migrasi Yunani mengatakan sebagian besar orang yang memasuki negara itu secara gelap dari Turki bukan lagi pengungsi, melainkan migran ekonomi.
Menteri Migrasi Yannis Mouzalas, Kamis (5/1) mengatakan,orang-orang yang tiba di kepulauan Yunani bukan berasal dari negara-negara yang dilanda perang seperti Suriah dan Irak, berbeda dengan kedatangan massal tahun 2015.
Mouzalas memuji perjanjian deportasi berusia 10 bulan antara Uni Eropa dan Turki yang dikecam kelompok-kelompok HAM. Dia mengklaim, tanpa perjanjian itu 100.000 lagi migran dan pengungsi akan terdampar di Yunani.
Yunani telah melaporkan sekitar 60.000 orang terdampar di negara itu karena penutupan perbatasan di wilayah lain di Eropa tahun lalu. Sebagian besar tinggal di kamp-kamp yang dibangun pemerintah atau perumahan yang disponsori negara. (vm/isa)
Yannis Mouzalas memuji perjanjian deportasi berusia 10 bulan antara Uni Eropa dan Turki yang dikecam kelompok-kelompok HAM. Dia mengklaim, tanpa perjanjian itu 100.000 lagi migran dan pengungsi akan terdampar di Yunani.