Banyak kota kecil di Amerika kesulitan menghadapi resesi dan ekonomi yang lesu dalam dekade terakhir ini. Sebagian kota berhasil melewatinya, sementara yang lainnya berupaya memulihkan kondii ekonominya melalui berbagai cara.
WASHINGTON, DC —
Braddock, di Negara bagian Pennsylvania, merupakan kota kecil yang cukup makmur sampai industri baja Amerika ambruk 40 tahun lalu. Kota itu kemudian mengalami penurunan drastis.
“Pada masa jayanya ada sekitar 20.000 sampai sampai 21.000 orang di sana. Yang menyedihkan, kota itu sekarang kehilangan 90 persen penduduknya,” papar fotografer George Smyth yang punya hubungan seumur hidup dengan kota itu. “Braddock kebetulan hanya sekitar 1,5 kilometer jauhnya dari tempat saya dibesarkan dan tempat tinggal sebagian keluarga saya,” paparnya lagi.
Dua tahun lalu, Smyth memutuskan untuk memotret gedung-gedung di sebagian besar pusat kota yang terbengkalai.
Lima belas foto hitam dan putihnya belum lama ini di pamerkan sebagai bagian dari apa yang disebutnya Proyek Braddock. Ia mengatakan, “Saya memotret banyak tempat yang kebanyakan sudah dipugar, jadi ada baiknya.”
Hal yang baik, karena pemugaran gedung-gedung ini merupakan bagian dari rencana pembangunan kembali kota itu untuk jangka panjang.
Smyth mengatakan, pemulihan Braddock berawal tahun 2005 ketika John Fetterman pertama kali terpilih menjadi wali kota.
Fetterman, yang berlatar belakang pendidikan bidang ekonomi, memandang pemulihan Braddock sebagai misi pribadi. Ia mengatakan, “Saya memandangnya sebagai keharusan investasi dari apa yang saya miliki untuk masyarakat. Satu-satunya rumah yang saya miliki ada di sini di Braddock. Saya menikah di kota ini. Dua anak laki-laki saya lahir disini, di Braddock.”
Selama hampir satu dekade, pemerintah setempat dan para pengusaha bekerja sama untuk meningkatkan kualitas hidup kota mereka, memperbaiki keamanan dengan lebih banyak polisi berpatroli di lingkungan kota, menarik bisnis dengan iklan baru, dan wilayah perumahan serta membuka fasilitas layanan kesehatan baru.
Mark Stapp, guru besar bidang pengembangan ril estat di Universitas Negeri Arizona, mengatakan, kota-kota kecil lainnya juga mengambil langkah-langkah serupa. “Itu adalah perubahan yang wajar. Kita juga bisa melihat seluruh Amerika dan di bagian-bagian lain dunia, dan mendapati tempat-tempat yang tidak lagi berfungsi, karena kehilangan tujuan. Banyak di antaranya terkait dengan perubahan ekonomi atau sewaktu ekonomi negara berubah juga berdampak pada kota-kota kecil,” paparnya.
Untuk bertahan dan hidup, katanya, harus mengubah diri. Ia merujuk pada lingkungan petani yang sebelumnya dikelilingi oleh ladang. “Apa yang mulai kita saksikan sekarang, ada peralihan dari pedesaan, kota-kota kecil yang terfokus pada pertanian menjadi kota-kota pinggiran, dan berubah menjadi daerah metropolitan. Kita menyaksikan tempat-tempat itu menjadi perkotaan.
Tetapi, Stapp mengatakan, itu tidak berarti kota-kota kecil harus menjadi bagian dari kota besar. Dengan menambah nilai menjadi sebuah kota besar, kota kecil masih bisa mempertahankan identitasnya.
Perubahan itulah yang kini berlangsung di Braddock yang memberi fotografer George Smyth harapan pada masa depan. Smyth berencana untuk kembali ke Braddock dengan kameranya dua kali setahun dalam dekade mendatang untuk mendokumentasikan kemajuan kota kecil itu.
“Pada masa jayanya ada sekitar 20.000 sampai sampai 21.000 orang di sana. Yang menyedihkan, kota itu sekarang kehilangan 90 persen penduduknya,” papar fotografer George Smyth yang punya hubungan seumur hidup dengan kota itu. “Braddock kebetulan hanya sekitar 1,5 kilometer jauhnya dari tempat saya dibesarkan dan tempat tinggal sebagian keluarga saya,” paparnya lagi.
Dua tahun lalu, Smyth memutuskan untuk memotret gedung-gedung di sebagian besar pusat kota yang terbengkalai.
Lima belas foto hitam dan putihnya belum lama ini di pamerkan sebagai bagian dari apa yang disebutnya Proyek Braddock. Ia mengatakan, “Saya memotret banyak tempat yang kebanyakan sudah dipugar, jadi ada baiknya.”
Hal yang baik, karena pemugaran gedung-gedung ini merupakan bagian dari rencana pembangunan kembali kota itu untuk jangka panjang.
Smyth mengatakan, pemulihan Braddock berawal tahun 2005 ketika John Fetterman pertama kali terpilih menjadi wali kota.
Fetterman, yang berlatar belakang pendidikan bidang ekonomi, memandang pemulihan Braddock sebagai misi pribadi. Ia mengatakan, “Saya memandangnya sebagai keharusan investasi dari apa yang saya miliki untuk masyarakat. Satu-satunya rumah yang saya miliki ada di sini di Braddock. Saya menikah di kota ini. Dua anak laki-laki saya lahir disini, di Braddock.”
Selama hampir satu dekade, pemerintah setempat dan para pengusaha bekerja sama untuk meningkatkan kualitas hidup kota mereka, memperbaiki keamanan dengan lebih banyak polisi berpatroli di lingkungan kota, menarik bisnis dengan iklan baru, dan wilayah perumahan serta membuka fasilitas layanan kesehatan baru.
Mark Stapp, guru besar bidang pengembangan ril estat di Universitas Negeri Arizona, mengatakan, kota-kota kecil lainnya juga mengambil langkah-langkah serupa. “Itu adalah perubahan yang wajar. Kita juga bisa melihat seluruh Amerika dan di bagian-bagian lain dunia, dan mendapati tempat-tempat yang tidak lagi berfungsi, karena kehilangan tujuan. Banyak di antaranya terkait dengan perubahan ekonomi atau sewaktu ekonomi negara berubah juga berdampak pada kota-kota kecil,” paparnya.
Untuk bertahan dan hidup, katanya, harus mengubah diri. Ia merujuk pada lingkungan petani yang sebelumnya dikelilingi oleh ladang. “Apa yang mulai kita saksikan sekarang, ada peralihan dari pedesaan, kota-kota kecil yang terfokus pada pertanian menjadi kota-kota pinggiran, dan berubah menjadi daerah metropolitan. Kita menyaksikan tempat-tempat itu menjadi perkotaan.
Tetapi, Stapp mengatakan, itu tidak berarti kota-kota kecil harus menjadi bagian dari kota besar. Dengan menambah nilai menjadi sebuah kota besar, kota kecil masih bisa mempertahankan identitasnya.
Perubahan itulah yang kini berlangsung di Braddock yang memberi fotografer George Smyth harapan pada masa depan. Smyth berencana untuk kembali ke Braddock dengan kameranya dua kali setahun dalam dekade mendatang untuk mendokumentasikan kemajuan kota kecil itu.