Mesir membuka kembali, Sabtu (16/12), sebuah perpustakaan kuno yang menyimpan manuskrip-manuskrip sejarah dan keagamaan berusia ribuan abad di Biara Santa Katarina, situs Warisan Dunia UNESCO di Sinai Selatan.
Upacara peresmian, yang dihadiri oleh para pejabat Mesir dan Barat, dilaksanakan tiga tahun setelah sisi timur perpustakaan menjalani pemugaran. Perpustakaan ini memiliki jumlah koleksi naskah-naskah dan manuskrip-manuskrip kuno terbesar kedua di dunia, yang hanya bisa disaingi oleh perpustakaan Vatikan, kata Biarawan Damyanos, Uskup Agung biara tersebut.
"Perpustakaan ini sekarang terbuka untuk umum dan para ilmuwan," kata Tony Kazamias, penasihat untuk keuskupan agung. Dia menambahkan pekerjaan pemugaran masih berlangsung. Namun dia tidak menyebutkan kapan pemugaran akan selesai.
Ribuan Manuskrip, buku
Perpustakaan kuno ini menyimpan 3.300 manuskrip, kebanyakan teks-teks agama Kristen dalam berbagai bahasa, antara Yunani, Arab, Suriah, Georgia dan Slavia. Selain itu, perpustakaan ini juga memiliki ribuan buku-buku dan gulungan-gulungan naskah dari Abad ke-4.
Setidaknya 160 manuskrip mencakup goresan samar dan tulisan tinta di bawah tulisan yang lebih baru, menurut Kazamias.
Pada saat pekerjaan renovasi berlangsung, para ahli arkeologi juga menemukan beberapa resep-resep obat Hippokrates yang berusia berabad-abad.
Perpustakaan itu juga menyimpan lukisan-lukisan kuno yang dipamerkan di museum biara itu.
Mosaik Penjelmaan
Para pejabat juga meresmikan Mosaik Penjelmaan yang terletak di timur sayap basilika biara itu. Mosaik berukuran 46 meter persegi itu kaya warna, terbuat dari batu kaca, serpihan perak dan emas. Yesus Kristus digambarkan diapit oleh Nabi Ilyas dan Musa. Mosaik dari abad keenam itu dibuat atas perintah Kaisar Yustinianus dari Bizantium, yang juga memerintahkan pembangunan biara.
Santa Katarina, lokasi biara tersebut adalah wilayah yang dihormati oleh pengikut Abraham, Yahudi, Kristen dan Islam. Biara Santa Katarina yang berusia enam abad adalah salah satu biara Kristen Ortodoks yang tertua. Biara ini menjadi rumah bagi segelintir biarawan yang menjalankan ritual ibadah yang tidak pernah berubah selama berabad-abad. Letak biara ini di kaki Gunung Sinai, yang disebut-sebut sebagai tempat Musa menerima 10 Perintah Allah. [fw]