Sengketa bendungan Sungai Nil antara Mesir dan Etiopia masih mengalami jalan buntu, meskipun ada desakan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agar masing-masing pihak mencapai "kesepakatan yang saling menguntungkan".
Putaran pembicaraan terakhir yang digelar oleh Departemen Keuangan AS menghasilkan beberapa kemajuan. Namun perundingan itu gagal mencapai kesepakatan komprehensif tentang dimulainya dan dioperasikannya bendungan Grand Renaissance Ethiopia (GERD) pada 15 Januari 2020, batas waktu yang disepakati oleh pihak-pihak yang bersengketa pada November tahun lalu.
Mesir, Etiopia dan Sudan dijadwalkan untuk bertemu kembali di Washington DC pada 28-29 Januari untuk menyelesaikan perjanjian.
Pernyataan bersama yang dirilis oleh Departemen Keuangan AS mencatat "kemajuan yang dicapai" dan "janji untuk mencapai kesepakatan luas, kerjasama, sesuai, berkelanjutan, dan saling menguntungkan bagi pengisian air dan pengoperasian bendungan Grand Renaissance Ethiopia."
Etiopia dan Mesir telah melakukan perundingan selama bertahun-tahun, tetapi satu isu yang mengganjal adalah bagaimana Etiopia akan mengambil air dari Sungai Nil untuk mengisi waduk. Mesir khawatir rencana Etiopia untuk mengisi waduk dengan cepat dapat mengancam sumber air minum bagi rakyat Mesir. [ps/pp]