Para menteri irigasi dari tiga negara di kawasan lembah sungai Nil telah memulai perundingan penting di Kairo untuk membahas proyek mega bendungan Ethiopia yang akan segera selesai, yang menurut Mesir mengancam pasokan airnya.
Para pejabat Amerika dan Bank Dunia bergabung dengan para menteri itu, Senin (2/12).
Pertemuan ini merupakan putaran kedua pembicaraan teknis tentang bendungan tersebut yang mendorong Mesir untuk minta mediasi internasional. Gedung Putih terjun dalam pembicaraan itu bulan lalu, dan menjadi tuan rumah bagi menteri luar negeri Mesir, Ethiopia dan Sudan, yang setuju untuk meneruskan pembicaraan.
Pertemuan berbulan-bulan sejauh ini gagal menghasilkan konsensus tentang masalah bendungan yang paling kontroversial, termasuk jadwal untuk mengisi waduk yang dibangun oleh Ethiopia tersebut. Mesir khawatir proyek Ethiopia senilai $5 miliar itu, yang akan menjadi bendungan hidraulik terbesar di Afrika, dapat mengurangi pasokan airnya dari Sungai Nil, yang selama ini memenuhi kebutuhan sekitar 100 juta orang Mesir. [lt/ab]