Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mesir hari Sabtu (3/8) kembali mendesak para pendukung presiden tersingkir Mohamed Morsi agar meninggalkan protes.
Kementerian Dalam Negeri Mesir telah mendesak para pendukung presiden tersingkir Mohamed Morsi agar meninggalkan aksi duduk mereka, seraya menyatakan mereka telah dicuci otak oleh para penyelenggara protes.
Dalam pidato nasional di televisi, Sabtu (3/8), juru bicara kementerian, Hany Abdel-Latif mengatakan para penyelenggara protes menghalangi akses demonstran ke berita dan bahwa sebagian penyelenggara protes terlibat dalam pembunuhan, penganiayaan dan penculikan. Jurubicara itu meminta para pendukung Morsi agar mengikuti kembali proses politik Mesir.
Namun, para pendukung gerakan Ikhwanul Muslimin telah bertekad akan terus berjuang untuk memulihkan jabatan Morsi. Mereka menolak seruan untuk berpartisipasi dalam pemerintahan sementara.
Menteri Luar Negeri Nabil Fahmy mengatakan kepada wartawan, Sabtu, ada undangan terbuka bagi semua kelompok politik agar ambil bagian dalam menerapkan peta baru Mesir, jika kelompok-kelompok itu meninggalkan kekerasan.
Hampir 200 orang, kebanyakan pendukung Morsi, tewas sejak militer menggulingkannya pada 3 Juli.
Pemerintah sementara telah mengancam akan membubarkan dua kamp protes utama di kawasan Cairo, di mana ribuan pendukung Morsi terus berkumpul, sebulan setelah penggulingan Morsi. Menurut para saksi mata, para pendukung Ikhwanul Muslimin telah mendirikan dinding dari bata dan kantong-kantong pasir untuk menghalangi pihak berwenang membubarkan kamp-kamp tersebut.
Dalam pidato nasional di televisi, Sabtu (3/8), juru bicara kementerian, Hany Abdel-Latif mengatakan para penyelenggara protes menghalangi akses demonstran ke berita dan bahwa sebagian penyelenggara protes terlibat dalam pembunuhan, penganiayaan dan penculikan. Jurubicara itu meminta para pendukung Morsi agar mengikuti kembali proses politik Mesir.
Namun, para pendukung gerakan Ikhwanul Muslimin telah bertekad akan terus berjuang untuk memulihkan jabatan Morsi. Mereka menolak seruan untuk berpartisipasi dalam pemerintahan sementara.
Menteri Luar Negeri Nabil Fahmy mengatakan kepada wartawan, Sabtu, ada undangan terbuka bagi semua kelompok politik agar ambil bagian dalam menerapkan peta baru Mesir, jika kelompok-kelompok itu meninggalkan kekerasan.
Hampir 200 orang, kebanyakan pendukung Morsi, tewas sejak militer menggulingkannya pada 3 Juli.
Pemerintah sementara telah mengancam akan membubarkan dua kamp protes utama di kawasan Cairo, di mana ribuan pendukung Morsi terus berkumpul, sebulan setelah penggulingan Morsi. Menurut para saksi mata, para pendukung Ikhwanul Muslimin telah mendirikan dinding dari bata dan kantong-kantong pasir untuk menghalangi pihak berwenang membubarkan kamp-kamp tersebut.