Meski Ada Gencatan Senjata, Bentrokan Tewaskan 68 di Yaman

Pejuang Syiah di mobil patroli meneriakkan slogan-slogan saat pertemuan suku menunjukkan dukungan bagi gerakan Houthi di Sana'a, Yaman, 14 Desember 2015.

Militer Yaman mengatakan sedikitnya 68 orang tewas dalam pertempuran sengit di Yaman utara dalam beberapa hari ini, melanggar gencatan senjata antara pasukan pro-pemerintah dan pemberontak Houthi Syiah di negara yang dilanda perang itu.

Sumber-sumber keamanan dan saksi mata mengatakan bentrokan di provinsi Hajjah itu menewaskan sekitar 40 pemberontak dan sedikitnya 28 tentara pemerintah. Puluhan orang dari kedua pihak mengalami luka-luka.

Pasukan pemerintah maju ke seberang perbatasan dari wilayah Saudi setelah latihan disana selama beberapa bulan, sebelum bertempur dengan kelompok-kelompok yang beraliansi dengan pemberontak Houthi Syiah, menurut sumber-sumber militer.

Bentrokan itu terjadi ketika perundingan perdamaian yang didukung PBB sedang berlangsung di Jenewa. Perundingan itu bertujuan menemukan titik temu terkait konflik di Yaman. Negosiasi dimulai Selasa, dan ketika itu belum jelas apakah Houthi yang didukung Iran akan mematuhi gencatan senjata.

Sekjen PBB Ban Ki-moon menyambut baik dimulainya negosiasi itu, mengatakan itu adalah satu-satunya cara mengakhiri perang saudara.

Konflik antara pasukan yang mendukung pemerintahan Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi dan pemberontak Houthi telah menewaskan sekitar 5.700 orang sejak akhir tahun lalu. [vm]