Meski Raih Keuntungan Berlimpah, Perusahaan Minyak Tetap Berhati-hati

ExxonMobil

Perusahaan minyak terkemuka di dunia memperoleh keuntungan berlimpah tahun lalu karena naiknya harga minyak mentah yang membantu meningkatkan pendapatan, tetapi mereka tetap berhati-hati dan tidak terburu-buru melakukan belanja baru.

Dalam serangkaian laporan pendapatan selama minggu lalu, gambaran yang diberikan oleh bisnis minyak besar mulai dari ExxonMobil dan Chevron sampai ke BP, Royal Dutch Shell dan Total, tampaknya sangat cerah.

Perusahaan minyak raksasa Perancis, Total, keuntungannya melonjak lebih dari sepertiga, laba bersih Shell meningkat tiga kali lipat, pendapatan kuartal keempat ExxonMobil meningkat hampir lima kali lipat, Statoil Norwegia juga meraih keuntungan kembali dan laba BP menjulang tinggi.

Faktanya, "2017 merupakan tahun terkuat dalam sejarah BP baru-baru ini," kata kepala eksekutif kelompok Inggris, Bob Dudley pada konferensi pers tentang pendapatan tahunannya.

Kunci keberhasilan ini adalah kenaikan harga minyak mentah dalam beberapa bulan terakhir, didorong oleh kesepakatan penting antara negara-negara penghasil minyak, baik di dalam maupun di luar OPEC untuk mengurangi persediaan yang melimpah dalam pasokan dunia dengan mengurangi produksi.

Setelah turun dari $ 115 per barel pada tahun 2014 sampai di bawah $ 35 pada awal 2016, harga minyak telah meningkat, dari rata-rata $ 44 pada awal tahun 2016 sampai $ 54 pada tahun 2017 serta mencapai hampir $ 70 bulan ini.

Dengan keuntungan yang melimpah ini, perusahaan minyak utama menaikkan dividen dan mengumumkan program pembelian kembali saham, karena mereka ingin menggembirakan pemegang saham mereka yang resah karena dividen yang terlalu kecil selama ini. [ps/jm]