Milenial Pendukung Jokowi, Prabowo Siap “Koalisi” Demi Kemajuan Bangsa

Gerakan Milenial Indonesia (GMI) dalam acara kampanye pada Pilpres 2019. (Foto: GMI).

Tidak hanya partai politik kubu Jokowi dan Prabowo yang diisukan akan berkoalisi, kaum milenial pendukung kedua calon pemimpin itu juga akan “berkoalisi”.

Peran kaum milenial dalam sebuah pesta demokrasi cukup kuat. Bagaimana tidak, mayoritas pemilih dalam pemilu lalu adalah anak muda. Mereka pun digandeng Joko Widodo dan Prabowo Subianto untuk meraup suara lebih banyak.

Kini, pilpres telah usai. Seluruh rakyat Indonesia sedang menanti keputusan para hakim Mahkamah Konstitusi dalam sidang sengketa Pilpres 2019. Apapun hasilnya nanti, masyarakat baik pendukung paslon nomor 01 dan nomor 02 pun diimbau untuk bisa bersatu demi Indonesia yang lebih baik.

Wacana persatuan ini pun disampaikan milenial pendukung Jokowi dan Prabowo.

BACA JUGA: BPN: Prabowo Terbuka Ketemu Jokowi, Tapi Tidak untuk Lobi Jabatan

Koordinator Jubir Milenial TKN Jokowi-Ma’ruf Arief Rosyid kepada VOA mengatakan apapun hasil putusan MK nanti, kaum milenial yang akan menjalani masa depan. Maka dari itu, pendukung dari kedua kubu ini terutama kaum milenial harus bersatu padu ke depannya.

Apalagi, kata Arief para elit politik 01 dan 02 pun tetap solid. Jadi kenapa generasi penerus bangsa ini tidak?.

“Kita gak mau kehilangan momentum bahwa milenial 01,02 harus segera melakukan kolaborasi. Bahkan, yang lebih tajam lagi pengen bangun koalisi bareng,” ujar Arief.

“Jadi, kalau parpol-parpol yang notabene orang-orang tua ini sedang berpikir untuk membubarkan koalisinya, kita di 01,02 milenial ini malah pengen membangun koalisi itu,” tambah Arief.

Koordinator Jubir Milenial TKN Jokowi-Maruf Arief Rosyid (kedua dari kiri) dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Selasa, 25 Juni 2019. (Foto: Ghita Intan/VOA)

Alasannya, kata Arief, mereka ingin membangun masa depan bersama-sama.

Ditambahkannya, selebrasi “koalisi” milenial pendukung 01 dan 02 ini akan dilakukan pada Juli nanti. “Koalisi” ini bahan sudah punya nama. Meski begitu, ia menekankan bahwa koalisi ini tidak hanya sekedar selebrasi atau deklarasi saja. Hal tersebut sebagai langkah awal koalisi para anak muda tersebut.

Ketika ditanya lebih jauh, langkah kongkret koalisi seperti apa yang akan mereka lakukan, Arief tidak menjelaskan lebih rinci. Namun kaum milenial menegaskan kesiapannya untuk menjadi pengawal janji-janji kampanye para capres.

“Khusus untuk milenial inshaAllah dengan koalisi ini, anak-anak muda ini masih terjaga independensinya,” ujar Arief.

BACA JUGA: TKN Jokowi-Ma’ruf Yakin MK akan Tolak Gugatan BPN

Milenial pendukung Jokowi, Arief menegaskan, akan tetap kritis terhadap pemerintah bila Jokowi menang.

“..Apalagi ditopang oleh teman-teman milenial dari 02. Nah, ini yang akan kita jaga. Begitu juga kalau ada kebijakan yang positif untuk bangsa ini tentu, kita-kita ini akan berkontribusi luar biasa,” ujarnya.

Arief menyoroti elit politik yang sudah mulai membicarakan kepentingan jangka pendek seeperti pemilu selanjutnya pada 2024. Namun, yang ingin ditunjukkan oleh para milienal adalah kekuataan kaum muda untuk tetap kritis dan memberi dukungan kepada hal-hal positif yang dilakukan pemerintah, kata Arief.

“Nah, dengan seperti ini, saya kira bukan hanya kepentingan jangka pendek 2024, tapi mungkin 2029, 2032 dan seterusnya, kita bakal menggabungkan potensi,” jelas Arief.

Seorang remaja putri menghadiri kampanye capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiago Uno di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, 7 April 2019. (Foto: Reuters)

Senada dengan Arief, milenial pendukung Prabowo-Sandi yang bernama Gerakan Milenial Indonesia (GMI) menyambut baik “koalisi” milenial pendukung Jokowi dan Prabowo ini. Sekretaris Nasional GMI Muhammad Atras Mafazi mengatakan rencana ini memang bermula karena pendukung milenial 01 dan 02 pada dasarnya berteman, sehingga komunikasi untuk kolaborasi ini cukup terjalin dengan baik.

Atras pun yakin, setelah putusan MK ini, semua pihak akan bersatu kembali karena sesungguhnya mereka ingin berkontribusi pada bangsa.

“Apapun hasilnya nanti kita hargai keputusan MK. Di sini kami ingin menunjukan milenial 02 dan 01 memiliki kedewasaan dalam berpolitik. Bahwa kepentingan bangsa lebih utama diatas segalanya,” ungkap Atras kepada VOA lewat pesan singkat.

“Harapannya, generasi milenial kompak mengawal janji-janji kampanye dan program pemerintahan yang akan datang siapapun itu. Bukan cuma dijadikan sebagai objek kampanye saja. Tapi juga ikut berpartisipasi aktif,” tambahnya.

Your browser doesn’t support HTML5

Milenial Pendukung Jokowi, Prabowo Siap “Koalisi” Demi Kemajuan Bangsa

Selain menjadi “watchdog” bagi pemerintahan yang berjalan nanti, Atras mengatakan adanya kemungkinan untuk membuat berbagai acara yang positif tentunya dengan milenial pendukung 01, seperti membuat acara diskusi dan lainnya. Ke depannya ia mengaku masih belum mengetahui lagi kolaborasi seperti apa yang akan dilakukan, karena pembicaraannya masih awal sekali.

Meski begitu, Atras berharap apapun keputusan dari MK ini, bukan hanya kaum milenial saja yang dapat bersatu, namun seluruh lapisan masyarakat pun harus bersatu demi Indonesia ke depan yang lebih baik dan maju.

“Kepentingan bangsa (terutama di generasi milenialnya) diatas kepentingan 01 dan 02. Itu sih. Jadi, kembali ke-03 (Persatuan Indonesia),” papar Atras. [gi/em]