Bloomberg Mundur, Dukung Biden sebagai Capres Partai Demokrat

Miliarder Mike Bloomberg di kawasan Little Havana, Miami, 3 Maret 2020. (AP Photo/Brynn Anderson). Mike mundur dari perebutan nominasi capres partai Demokrat AS.

Mantan Walikota New York Mike Bloomberg mundur dari persaingan untuk menjadi calon presiden Partai Demokrat, setelah hasil pemilihan pendahuluan di 14 negara bagian pada hari Selasa (3/3) menunjukkan dukungan terhadapnya yang lemah.

Miliarder Mike Bloomberg mundur dari persaingan memperebutkan nominasi calon presiden dari Partai Demokrat, Rabu (4/3) dan memberikan dukungannya kepada mantan Wakil Presiden Joe Biden. Ini merupakan kejutan bagi mantan walikota Kota New York tersebut, yang menaruh harapan besar pada negara bagian-negara bagian yang terlibat dalam "Super Tuesday" dan menggelontorkan sebesar 500 juta dolar dari kekayaannya untuk kampanye.

Bloomberg menyatakan mundur dari persaingan tersebut setelah memperoleh hasil yang mengecewakan dalam "Super Tuesday", pemilihan pendahuluan serentak di negara-negara bagian yang menyumbang hampir sepertiga jumlah delegasi yang tersedia dalam kontes nominasi partai Demokrat.

BACA JUGA: Hasil Pemilihan Pendahuluan Partai Demokrat jadi Persaingan Biden dan Sanders

Bloomberg hanya menang di wilayah teritori Amerika, Samoa dan mendapat belasan delegasi dari beberapa negara bagian lain, sementara Joe Biden mendapat kemenangan besar di negara-negara bagian di Selatan Amerika, di mana Bloomberg telah menghabiskan puluhan juta dolar dan berharap dapat meraih kemenangan di sana.

"Tiga bulan yang lalu, saya memasuki kancah persaingan kandidat Presiden untuk mengalahkan Donald Trump. Hari ini, saya mundur dengan alasan yang sama: untuk mengalahkan Donald Trump karena jelas bagi saya, bertahan akan mempersulit tercapainya tujuan itu," kata Bloomberg dalam pernyataan Rabu (4/3).

"Saya selalu yakin mengalahkan Donald Trump dimulai dengan bersatu di belakang kandidat yang punya kesempatan terbaik untuk melakukannya. Setelah pemungutan suara kemarin, jelas kandidat itu adalah teman saya dan orang Amerika yang hebat, Joe Biden," tambahnya.

Dalam dua bulan terakhir, jejak Bloomberg menuju pencalonan Partai Demokrat menjadi perhatian. Bloomberg seorang mantan pengikut Partai Republik dan independen, memiliki pesan bahwa ialah yang bisa mengalahkan Presiden Trump dalam pemilihan umum, yang menarik perhatian pendukung Partai Demokrat moderat dan konservatif.

Bloomberg yang memasuki kancah persaingan pada saat-saat akhir, melewatkan empat negara bagian pertama, Iowa, New Hampshire, Nevada dan South Carolina dan langsung menuju pemilihan dini Super Tuesday, yang mempertaruhkan suara 1.357 delegasi. Ia dilaporkan menghabiskan $600 juta dari kekayaannya untuk iklan kampanye di TV dan media sosial dan mendadak membentuk tim kampanye di setiap negara bagian. Ia memanfaatkan walikota dan kelompok masyarakat setempat untuk mendukungnya.

Mantan pesaingnya, Amy Klobuchar dan Pete Buttigieg, keluar dari pertarungan itu dan memberi dukungan bagi Biden hanya sehari sebelum "Super Tuesday" digelar. [lj/ab]