Milisi Irak yang mengusir pejuang ISIS dari kota kuno Hatra minggu ini mendapati ISIS menghancurkan benda-benda bersejarah yang berumur lebih dari 2.000 tahun.
“Patung-patung dan ukiran dihancurkan tapi dinding dan Menara Kerajaan Hatra masih berdiri,” kata Marwa Rashid, juru bicara Unit Mobilisasi Populer Irak (PMF), milisi syiah yang mengusir ISIS dari desa-desa di utara Mosul di Irak utara.
“Ada banyak lubang dan goresan di dinding kerajaan itu karena peluru ISIS,” katanya.
Pasukan PMF merebut sepenuhnya kota bersejarah itu sekitar 110 kilometer di barat daya Mosul setelah serangan selama tiga minggu. Jatuhnya kota itu adalah bagian dari operasi militer regional yang dikenal dengan nama Mohamad, Nabi Allah.
Dikenal dalam sejarah sebagai kota kuno di mana Timur bertemu dengan Barat, Hatra terdaftar sebagai lokasi Warisan Dunia UNESCO dan dianggap sebagai salah satu permata arkeologi Irak dan ibukota Kerajaan Arab yang pertama. Lokasi luas yang dibentengi itu dibangun pada abad ke 2 sampai ke 3 sebelum masehi dan kota yang berkembang di bawah pengaruh Kekaisaran Parthian.
Temboknya yang tinggi dan tebal diperkuat oleh Menara membantu kerajaan itu bertahan dari invasi Romawi pada tahun 116 sampai 198. Kuil-kuilnya menyajikan gabungan unik arsitek Hellenistik dan Romawi dengan bentuk-bentuk dekorasi Timur.
Lokasi tidak terganggu selama beberapa dekade sampai April 2015 ketika ISIS menginvasinya. Dengan menyebut Hatra sebagai “tidak Islami” ISIS mulai menghancurkan patung-patung bersejarah di lokasi itu.
Dalam video yang dirilis ISIS setelah pendudukannya, pejuang ISIS tampak menghancurkan patung-patung dengan palu godam dan menghancurkan ukiran dan artifak pada dindung kuno dengan tembakan.
UNESCO dan perpanjangan tangan warisan budaya PBB menyebut penghancuran itu kejahatan perang dan mendesak para pemimpin politik dan agama di kawasan itu untuk mengingatnya. [my/al]