Kelompok militan Al-Shabab merilis sebuah video hari Rabu malam (23/1) yang menunjukkan enam warga Kenya yang menjadi sandera mereka.
Kelompok militan Somalia mengatakan pihaknya akan mengeksekusi beberapa sandera Kenya kecuali jika Kenya mengindahkan tuntutannya untuk membebaskan orang-orang Muslim yang ditangkap atas tuduhan terorisme.
Kelompok militan Al-Shabab merilis ultimatumnya melalui video dan Twitter Rabu malam. Video itu menunjukkan enam pria, dikatakan sebagai warga Kenya yang disandera oleh kelompok itu – dua di rekaman kamera dan empat dalam sebuah foto.
Melalui pesan Twitter, al-Shabab mengatakan pihaknya akan membunuh ke-enam pria itu kecuali bila Kenya memenuhi tuntutan mereka, termasuk pembebasan semua Muslim yang ditahan atas tuduhan terorisme di Kenya, dan pembebasan Muslim yang dikirim ke Uganda untuk menghadapi tuduhan terorisme di sana.
Kelompok itu mengatakan Kenya diberi waktu sampai 14 Februari untuk menanggapi tuntutan tersebut.
Dalam wawancara dengan VOA, Bogeta Ongeri, juru bicara kementerian pertahanan Kenya mengatakan ia tahu ke-empat warga Kenya yang berada dalam tahanan al-Shabab, dua warga sipil dan dua tentara. Dia juga mengatakan Kenya tidak akan bernegosiasi dengan al-Shabab.
Dia mengatakan setiap warga Somalia yang ditangkap semasa operasi anti-terorisme baru-baru ini oleh pasukan keamanan Kenya telah diserahkan kepada pemerintah Somalia.
Ongeri mengatakan Kenya kini hendak mencari cara untuk dapat membawa pulang para sandera dengan selamat.
Pekan lalu, al-Shabab mengeksekusi seorang sandera Perancis, Denis Allex, setelah operasi penyelamatan yang gagal oleh pasukan Perancis.
Kelompok militan Al-Shabab merilis ultimatumnya melalui video dan Twitter Rabu malam. Video itu menunjukkan enam pria, dikatakan sebagai warga Kenya yang disandera oleh kelompok itu – dua di rekaman kamera dan empat dalam sebuah foto.
Melalui pesan Twitter, al-Shabab mengatakan pihaknya akan membunuh ke-enam pria itu kecuali bila Kenya memenuhi tuntutan mereka, termasuk pembebasan semua Muslim yang ditahan atas tuduhan terorisme di Kenya, dan pembebasan Muslim yang dikirim ke Uganda untuk menghadapi tuduhan terorisme di sana.
Kelompok itu mengatakan Kenya diberi waktu sampai 14 Februari untuk menanggapi tuntutan tersebut.
Dalam wawancara dengan VOA, Bogeta Ongeri, juru bicara kementerian pertahanan Kenya mengatakan ia tahu ke-empat warga Kenya yang berada dalam tahanan al-Shabab, dua warga sipil dan dua tentara. Dia juga mengatakan Kenya tidak akan bernegosiasi dengan al-Shabab.
Dia mengatakan setiap warga Somalia yang ditangkap semasa operasi anti-terorisme baru-baru ini oleh pasukan keamanan Kenya telah diserahkan kepada pemerintah Somalia.
Ongeri mengatakan Kenya kini hendak mencari cara untuk dapat membawa pulang para sandera dengan selamat.
Pekan lalu, al-Shabab mengeksekusi seorang sandera Perancis, Denis Allex, setelah operasi penyelamatan yang gagal oleh pasukan Perancis.