Militan afiliasi ISIS, Sabtu (8/4), mengaku bertanggung jawab atas serangan ke sebuah desa di bagian timur Republik Demokratik Kongo yang menewaskan 20 orang, kata pihak berwenang seperti dilansir oleh kantor berita Reuters.
Dalam pernyataan melalui Telegram, militan ISIS mengatakan mereka menyerang Desa Musandaba di pinggiran Kota Beni pada Jumat (7/4). Serangan itu adalah bagian dari gelombang kekerasan terhadap warga sipil yang menurut militer dan otoritas setempat dilakukan oleh Pasukan Sekutu Demokratik (Allied Democratic Forces/ADF), kelompok Uganda yang berbasis di timur Kongo yang sudah mengucap janji setia kepada ISIS.
“Kami menghitung sekitar 20 tewas pada Jumat di Desa Musandaba,” kata Kolonel Charles Omeonga, kepala militer wilayah Beni. Dia menuduh ADF sebagai dalang penyerangan.
Aktivis setempat, Janvier Kasereka Kasayirio, mengatakan 22 jenazah tiba di rumah sakit setempat.
Anthony Mwalushay, juru bicara militer di wilayah Kivu Utara di mana penyerangan itu terjadi, mengatakan para penyerang menggunakan parang “untuk menghindari konfrontasi dengan tentara.”
Serangan terjadi di satu dari dua provinsi yang dilanda konflik. Di kedua provinsi itu, Pemerintah Kongo mengganti pemerintahan sipil menjadi militer lebih dari satu tahun lalu untuk menghentikan kekerasan.
Pekan ini, misi perdamaian Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kongo mengecam pembantaian lain yang dilakukan oleh ADF di Provinsi Ituri. Tiga puluh orang tewas dalam pembantaian itu, menurut PBB. [ft/ah]