Militan Islamis Kehilangan 2 Kota di Mali Utara

Pasukan Mali terus merebut wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak di Mali utara (foto: 28/1).

Pasukan Perancis dan Mali merebut kota Timbuktu dan pemberontak sekuler Tuareg mengumumkan telah merebut kota Kidal.
Militan Islamis telah kehilangan lebih banyak medan di Mali utara. Pasukan Perancis dan Mali merebut kota Timbuktu dan pemberontak sekuler Tuareg mengumumkan telah merebut kota Kidal.

Seorang juru bicara kelompok pemberontak Tuareg MNLA memberitahu VOA hari Senin bahwa anggota kelompok itu kini menguasai Kidal dan kota di dekatnya, Tessalit. Belum ada konfirmasi independen mengenai klaim itu.

Sementara itu, laporan-laporan media Perancis menyatakan pasukan Perancis dan Mali memasuki Timbuktu hari Senin, sehari setelah merebut bandara setempat dan jalan-jalan penting yang menuju kota bersejarah itu.

Badan kebudayaan PBB UNESCO menyatakan Timbuktu sebagai lokasi Warisan Budaya Dunia karena di kota itu terdapat masjid-masjid dan kuil-kuil kuno yang sebagian dibangun pada abad ke-15. Tetapi militan Islamis Ansar Dine menganggap lokasi-lokasi itu haram dan menghancurkan sebagian makam-makam kuno ketika menguasai kota itu.

Walikota Timbuktu hari Senin mengatakan, militan Islamis yang lari dari kota itu sempat membakar sebuah perpustakaan yang menyimpan ribuan manuskrip bersejarah.

Sebelumnya, koresponden VOA Anne Look, yang berada di kota Sevare, melaporkan kebanyakan warga Mali bersorak-sorai dengan mundurnya Islamis.