Para pejabat mengatakan militan Islamis menyerang kamp pelatihan militer di ibu kota Mali pada Selasa (17/9), memicu baku tembak mematikan dan penutupan sementara bandara di dekatnya sebelum pasukan berhasil menaklukkan para penyerang.
Tidak ada perincian korban yang segera dirilis.
Militan mencoba menyusup ke sekolah polisi Faladie di Bamako, yang memicu penyisiran oleh pasukan pemerintah yang kemudian berhasil “menetralisasi” para penyerang, kata Kepala Staf Angkatan Darat Oumar Diarra di TV nasional, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Serangan itu menyebabkan “hilangnya nyawa dan kerusakan material,” kata seorang pejabat keamanan kepada kantor berita Associated Press, tetapi dia tidak memberikan angka atau perincian apa pun.
Sedikitnya 15 tersangka ditangkap, kata pejabat itu, yang berada di dalam kamp pelatihan pada saat serangan terjadi. Dia berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan wartawan.
Kelompok militan terkait al-Qaida, JNIM, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut di situs webnya, Azallaq. Kelompok tersebut mengatakan telah menimbulkan “kerugian manusia dan material yang besar” serta membakar pesawat. Kelompok-kelompok militan sering membesar-besarkan klaim mereka. [lt/uh]