Pakistan mengatakan militer Amerika telah mengosongkan pangkalan udara di Pakistan baratdaya, memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan pemerintah Pakistan sebagai tanggapan atas serangan udara NATO yang menewaskan 24 tentara Pakistan bulan lalu.
Militer Pakistan mengambil-alih pangkalan Shamsi di provinsi Baluchistan hari Minggu, begitu penerbangan terakhir yang membawa personil dan peralatan Amerika lepas landas.
Media Amerika melaporkan militer Amerika telah menggunakan tempat itu sebagai pangkalan serangan pesawat tak berawak selama bertahun-tahun, melawan Al-Qaeda dan militan Taliban di perbatasan Pakistan-Afghanistan. Pejabat-pejabat Amerika belum mengukuhkan mengenai kepergian militer Amerika dari pangkalan itu.
Pemerintah Pakistan memerintahkan Amerika mengosongkan pangkalan itu tanggal 11 Desember sebagai hukuman yang menunjukkan kemarahan Pakistan atas serangan NATO tanggal 26 November yang menewaskan tentara Pakistan. Islamabad juga menutup perlintasan perbatasan bagi truk-truk yang mengirim pasokan kepada pasukan NATO di kawasan terpencil Afghanistan, dan memboikot konferensi internasional tanggal 5 Desember yang membahas kestabilan Afghanistan, tetangganya di sebelah barat.
Pejabat-pejabat Amerika membantah tuduhan Pakistan bahwa pesawat tempur NATO sengaja menyerang tentara Pakistan dalam operasi melawan militan di wilayah perbatasan provinsi Kunar di Afghanistan dan kesukuan Mohmand di Pakistan. Militer Amerika dan NATO telah meluncurkan penyelidikan atas kejadian itu dan Presiden Amerika Barack Obama menyatakan belasungkawa kepada Pakistan atas kematian tentaranya.
Pakar-pakar intelijen Amerika menyatakan mundurnya militer Amerika dari pangkalan udara Shamsi tidak akan berdampak besar pada perang dengan menggunakan pesawat tak berawak di wilayah perbatasan itu karena militer Amerika masih bisa menerbangkan pesawat-pesawat itu dari lapangan udara di Afghanistan.