Militer AS Siapkan Penampungan Pengungsi di Texas dan Arizona

Para imigran gelap yang ditahan karena berusaha masuk ke Amerika secara gelap, di McAllen, Texas, 17 Juni 2018.

Militer Amerika siap menyediakan penampungan bagi laki-laki, perempuan dan anak-anak yang ditahan karena berusaha masuk ke Amerika secara gelap lewat perbatasan Meksiko.

Perintah eksekutif yang dikeluarkan Presiden Donald Trump hari Rabu (20/6) minta kepada Menteri Pertahanan Jenderal James Mattis “untuk mengambil semua langkah yang tersedia” untuk menampung para imigran itu di fasilitas-fasilitas tentara yang sudah ada “atau membangun tempat-tempat penampungan baru,” kalau perlu.

Empat pangkalan militer Amerika di negara bagian Texas dan satu di Arkansas sedang dipertimbangkan untuk dijadikan tempat penampungan pengungsi itu. Presiden Trump hari Rabu mengatakan mulai saat ini tidak ada lagi pemisahan anak-anak pengungsi dari orang tua atau pendamping mereka.

Baca juga: Akhiri Pemisahan Keluarga di Perbatasan Amerika, Trump Tandatangani Perintah Eksekutif

Kata para pejabat departemen pertahanan, kalau barak-barak tentara di keempat pangkalan militer itu jadi digunakan untuk pengungsi, pihak militer tidak bertanggung-jawab atas keamanan dan juga tidak akan memberikan layanan lainnya.

Jenderal Mattis mengatakan, ini bukan pertama kalinya militer diminta untuk menampung warga sipil.

“Kami telah menampung pengungsi. Kami telah menampung orang-orang yang kehilangan rumah karena gempa bumi dan angin topan,” kata Mattis kepada wartawan.

Departemen Pertahanan tidak memainkan peran langsung dalam menanggapi situasi di sepanjang perbatasan dengan Meksiko, selain membantu penempatan pasukan Garda Nasional ke kawasan perbatasan itu.

Tapi dalam aksi protes simbolis atas kebijakan “zero tolerance” atau “tidak ada toleransi” yang dijalankan Presiden Trump atas pengungsi yang masuk secara gelap ke Amerika, dengan memisahkan anak-anak dari keluarga mereka, gubernur dari hampir 12 negara bagian mengumumkan akan segera menarik pasukan Garda Nasional mereka yang sudah dikirim ke perbatasan. [ii]