Presiden Donald Trump Rabu sore (20/6) menandatangani perintah eksekutif yang akan mengakhiri kebijakan memisahkan anak-anak migran dari keluarga mereka, ketika mereka menyebrangi perbatasan selatan Amerika dan Meksiko secara ilegal.
Dalam perubahan kebijakan yang mungkin terbesar selama kepresidenannya 17 bulan ini, Trump mengatakan “kami ingin mempertahankan keluarga agar tetap bersama. Ini sangat penting.”
Selama beberapa hari ini Trump dan pejabat-pejabat utama dalam pemerintahannya berkeras ia tidak dapat bertindak secara unilateral untuk membatalkan kebijakan imigrasi tersebut dan bahwa hanya Kongres yang dapat mencegah pemisahan keluarga imigran lewat undang-undang.
Amerika dalam enam minggu terakhir ini telah memisahkan lebih dari 2.300 anak dari orangtua mereka dan mengirim mereka ke pusat-pusat penahanan, sementara menuntut orangtua mereka karena memasuki wilayah Amerika secara ilegal.
Tetapi pemerintahan Trump telah dikecam keras karena kebijakan itu, dimana sejumlah pejabat Partai Republik dan Partai Demokrat menyebut kebijakan tersebut tidak manusiawi. Pemimpin-pemimpin bisnis dan keagamaan, empat mantan ibu negara Amerika dan istri Trump – Melania – juga mengecam keras kebijakan memisahkan keluarga migran itu, dimana banyak diantara mereka melarikan diri akibat kemiskinan dan pergolakan di Amerika Tengah dan masuk gelap ke Amerika. [em/al]