Militer China Rilis Video Promo bagi Tentara Hong Kong

Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) ikut dalam upacara pengibaran bendera di pangkalan angkatan laut Pulau Stonecutter, Hong Kong, menandai peringatan 22 tahun penyerahan Hong Kong ke China, 30 Juni 2019.

Militer China telah melansir satu video promosi mengenai tentaranya yang berbasis di Hong Kong, pada masa-masa ketidakpastian mengenai apakah militer akan campur tangan dalam protes musim panas ini di kota itu.

Menjelang perayaan hari jadi militer, Kamis (1/8), Tentara Pembebasan Rakyat China Garnisun Hong Kong menguggah video berdurasi tiga menit di akun media sosial resminya, yang memperlihatkan para tentara terjun dari helikopter, seraya mengacungkan senapan penembak jitu, dan dalam salah satu sekuens, tampak melemparkan gas air mata ke arah massa yang berpakaian seperti warga sipil.

Bagian dari rekaman tersebut, yang berjudul “latihan anti huru-hara” memperlihatkan tentara bersenjata dengan perlengkapan anti huru-hara melemparkan gas air mata dan menembakkan meriam air dalam sebuah adegan yang sangat mirip dengan situasi sekarang ini di Hong Kong, di mana polisi telah menggunakan gas air mata, semprotan merica dan peluru karet untuk mengatasi demonstran prodemokrasi.

ANggota Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) memperagakan keterampilan mereka di pangkalan angkatan laut Pulau Stonecutter, Hong Kong, pada peringatan 22 tahun penyerahan Hong Kong ke China, 30 JUli 2019. (Foto: dok).

Sebagian dari warga sipil yang menjadi target yang diperlihatkan dalam video militer itu mengenakan helm dan penutup wajah, mirip yang dikenakan para demonstran yang turun ke jalan-jalan Hong Kong dalam jumlah ratusan ribu selama dua bulan ini.

Para tentara dalam video itu membawa spanduk peringatan berwarna merah yang bertulisan “Berhenti Menyerang atau Kami Gunakan Kekerasan.” Spanduk yang sama digunakan dalam beberapa pekan ini oleh polisi Hong Kong terhadap demonstran. Pada akhir latihan, tentara tampak membawa pergi sejumlah warga sipil yang diborgol. Sementara itu, polisi Hong Kong menangkap 44 orang pekan ini atas tuduhan melakukan huru-hara, yang diancam dengan hukuman penjara maksimal 10 tahun. [uh/lt]