Militer Irak Berusaha Tumpas Sisa-sisa Teroris ISIS di Mosul

Seorang anggota pasukan khusus Irak siaga di lorong bangunan di Mosul untuk mencari sisa-sisa teroris ISIS di sana (foto: dok).

Militer Irak mencoba menumpas sisa-sisa teroris ISIS dengan secara bersamaan menyerang kelompok teror itu di berbagai fron dengan harapan memanfaatkan perpecahan dan melemahnya pimpinan kelompok itu.

Strategi itu merupakan yang berani mengingat korban jiwa yang diderita oleh pasukan Irak ketika merebut kembali Mosul.

Departemen Pertahanan AS memperkirakan, ISIS menyebabkan 40 persen korban terhadap Layanan Anti Teroris (RTS) Irak dalam sembilan bulan, waktu yang mereka butuhkan untuk merebut kembali kota Mosul. Dan komandan koalisi AS melawan ISIS menggambarkan pertempuran itu sebagai "pertarungan paling luas dan brutal yang pernah dia saksikan."

Namun pejabat militer Irak yang mengunjungi Pentagon minggu ini, menyusul kemenangan atas ISIS di Mosul, tampak tidak gentar.

"Kami dalam waktu dekat akan memulai operasi militer untuk membebaskan wilayah Irak yang masih dikuasai ISIS," kata juru bicara Komando Operasi Gabungan, Brigjen Yahya Rasool, melalui seorang penerjemah.

Rasool dan pejabat pemerintah lainnya menunjukkan bahwa para pemimpin Irak belum membuat keputusan tegas mengenai bagaimana operasi itu akan dilakukan, meskipun sasaran potensial meliputi Tal Afar, sekitar 60 kilometer arah barat Mosul, dan kota Hawija di provinsi Kirkuk, Irak.

Pejabat AS mengatakan, upaya untuk membersihkan Mosul dari ISIS bisa berlangsung berminggu-minggu.

Tentara Irak mengatakan kepada VOA, pejuang ISIS yang tersisa, wanita dan anak-anak, sekarang melancarkan serangan dari ruang bawah tanah dan terowongan di bawah kota, semuanya mengenakan rompi bunuh diri. [ps/al]