Harian Wall Street Journal melaporkan para pejabat akademi Angkatan Darat dan Angkatan Laut Amerika meluncurkan investigasi terkait apakah siswa mereka membuat sinyal jari berupa huruf W dan P untuk White Power atau "supremasi kulit putih" dalam pertandingan futbol yang disiarkan secara nasional di televisi, Sabtu (14/12). Pertandingan tersebut dihadiri Presiden Donald Trump.
Harian itu melaporkan, kadet-kadet West Point dan tentara dari Akademi Angkatan Laut di Annapolis tampaknya memberi sinyal jari itu dalam pertandingan futbol tahunan Angkatan Darat-Angkatan Laut di Philadelphia.
Wall Street Journal mengatakan pihak berwenang pada kedua sekolah militer itu menyatakan belum "menetapkan" maksud sinyal jari yang mirip dengan tanda "OK" tersebut.
BACA JUGA: Parlemen Perancis Setujui Langkah untuk Blokir Ujaran Kebencian di InternetNamun, dalam situs web, Liga Anti-Pencemaran Nama Baik memperingatkan, "orang yang menggunakan simbol itu tidak bisa dianggap menggunakan simbol itu untuk memancing kemarahan atau, khususnya, konteks supremasi kulit putih. Kecuali kalau ada bukti kontekstual lain yang mendukung hal itu.
Sejak tahun 2017, banyak orang secara keliru dituduh rasis atau supremasi kulit putih karena secara naif membuat sinyal jari 'oke' dalam pengertian yang umum."
Seorang perwira Garda Pantai Amerika ditegur tahun lalu karena membuat sinyal jari yang sama dalam siaran televisi. [ka/jm]