Amnesty International menyatakan pengusiran paksa ribuan orang miskin Somalia dari kamp-kamp darurat di tengah upaya pembangunan kembali ibukota yang diporakporandakan perang telah menjurus pada pelanggaran HAM berskala besar.
Organisasi hak asasi internasional Amnesty International hari Jumat mengatakan pengusiran paksa di Mogadishu semakin sering dalam beberapa bulan belakangan ini sementara pemerintah gagal mencari lokasi alternatif yang aman.
Peneliti Amnesty International Somalia, Gemma Davies, mengatakan pemerintah bertanggungjawab untuk melindungi kelompok masyarakat yang paling rentan itu.
Menurut Amnesty, lebih dari 300 ribu orang tinggal di tempat-tempat penampungan di kawasan pesisir ibukota, di mana warga Somalia berlindung dari kemarau musiman, kelaparan dan konflik bersenjata yang telah berlangsung dua dekade.
Davies mengatakan pengusiran paksa terhadap orang-orang yang mengungsi ke ibukota untuk mencari perlindungan sama sekali tidak dapat diterima.
Peneliti Amnesty International Somalia, Gemma Davies, mengatakan pemerintah bertanggungjawab untuk melindungi kelompok masyarakat yang paling rentan itu.
Menurut Amnesty, lebih dari 300 ribu orang tinggal di tempat-tempat penampungan di kawasan pesisir ibukota, di mana warga Somalia berlindung dari kemarau musiman, kelaparan dan konflik bersenjata yang telah berlangsung dua dekade.
Davies mengatakan pengusiran paksa terhadap orang-orang yang mengungsi ke ibukota untuk mencari perlindungan sama sekali tidak dapat diterima.