Namun, teknologi swa-kemudi masih memerlukan komputer-komputer yang lebih pintar, lebih kecil dan lebih cepat untuk bisa memproses data yang sangat besar dalam hitungan detik. Yang jelas, setiap hari, kecanggihan teknologi membawa kita lebih dekat ke zaman di mana “menyetir” menjadi masa lalu.
Komputer mobil pintar melihat jalan seperti grafik dengan garis-garis dan warna-warna untuk menunjukkan keadaan di sekitarnya. Komputer harus memproses semua informasi visual ini dan membedakan antara lampu jalan, mobil lain, bahkan pejalan kaki.
Tetapi beberapa teknologi baru dari pembuat mobil Jerman Audi bisa membantu mengatasi setidaknya salah satu masalah itu, dengan piranti lunak yang memungkinkan komputer mobil berkomunikasi dengan sistem lalu lintas kota.
Pom Malhotra, dari perusahaan mobil Audi Amerika mengatakan, “Kami telah mengumpulkan data yang tersedia dalam sistem manajemen lalu lintas di kota-kota, yang mengatur semua lampu lalu lintas. Kami mendapatkan data itu dari Layanan Teknologi Lalu Lintas, yang memiliki kemampuan intelijensia mesin. Mereka bisa memproses data ini secara aktual dan menciptakan algoritma yang bisa memprediksi kapan lampu hijau akan menyala.”
Teknologi itu memungkinkan pengendara dan mobil bersiap-siap menghadapi lampu hijau, atau lampu belok.
“Apabila anda menyalakan sen untuk belok, itu memicu indikator waktu untuk menyesuaikan dengan sinyal belok dan memulai hitung mundur untuk belok,” tambahnya.
Itu hanyalah sedikit data yang harus dikumpulkan setiap detik oleh ADAS, atau Advanced Driver Assistance System.
Teknologi pemetaan baru yang dikembangkan perusahaan bernama Civil Maps adalah salah satu program yang dikembangkan untuk membantu mobil melakukan itu. Berbicara melalui Skype, CEO Sravan Puttagunta mengatakan program-program itu memproses semua informasi dan menemukan masalah, atau mencari bantuan, di lokasi yang tepat.
CEO Civil Maps, Sravan Puttagunta, mengatakan, “Program itu bisa mengantisipasi obyek-obyek dalam infrastruktur dan tahu dimana untuk menemukannya. Manfaatnya adalah mobil tidak perlu mencari 360 derajat untuk mencari tanda stop. Kalau mobil bisa memperkirakan letaknya, mobil cukup fokus ke arah itu.”
Sistem ini istimewa karena tetap berfungsi meskipun sedang tidak berjalan, dengan mengobservasi pengemudi dan belajar dari pengalaman mereka.
Mobil-mobil yang diproduksi dalam setahun ke depan mungkin akan dilengkapi dengan teknologi baru itu. [vm]