Presiden Morales Serukan Pihak Oposisi Ciptakan Perdamaian di Bolivia

Presiden Bolivia Evo Morales

Presiden Bolivia Evo Morales hari Senin (11/11) menyerukan kepada pihak oposisi supaya menciptakan perdamaian di seluruh negara, sementara krisis politik di negara itu semakin memuncak.

Morales mengundurkan diri akhir pekan lalu setelah aksi protes berminggu-minggu menyusul pemilu bulan Oktober yang memberinya kekuasaan untuk masa jabatan keempat kendati banyaknya tuduhan ketidakberesan dalam pemilu itu.

BACA JUGA: Presiden Bolivia Mengundurkan Diri

Konstitusi Bolivia mengatakan, kalau Presiden mengundurkan diri, maka jabatannya dipegang oleh Wakil Presiden.

Ketua Senat adalah pejabat ketiga yang berhak memegang jabatan itu, tapi kedua orang itu, serta sejumlah menteri kabinet yang utama juga mengundurkan diri setelah Morales meletakkan jabatan, sehingga terjadi kekosongan kekuasaan di negara itu.

Tokoh oposisi Jeanine Anez mengatakan hari Minggu (10/11) bahwa ia akan memegang jabatan presiden sementara Bolivia, tapi hal itu harus dikukuhkan oleh Kongres.

Presiden Morales mencuit hari Senin dan mengatakan lawan-lawan politiknya bertanggung jawab untuk memulihkan keamanan dalam negeri serta kestabilan politik.

Kata Morales, penentang utamanya, Carlos Mesa dan Luis Fernando Camacho adalah para “pemimpin komplotan” dan bahwa kelompok-kelompok yang menggunakan kekuatan telah menyerang rumah kediamannya.

Pemerintah Meksiko menyebut turunnya Morales sebagai kudeta militer dan menawarkan suaka politik baginya. Sejumlah menteri dan pejabat senior yang mengundurkan diri akhir pekan lalu kini dilaporkan berlindung ke kediaman Dutabesar Meksiko di La Paz. (ii/jm)