Pakistan Sidik Musharraf dalam Kasus Pembunuhan Benazir Bhutto

  • Ayaz Gul

Mantan Presiden Pakistan Pervez Musharraf meninggalkan pengadilan di Rawalpindi, Pakistan (17/4). Ia ikut disidik dalam kasus pembunuhan Benazir Bhutto.

Pengadilan anti teroris di Pakistan telah memerintahkan supaya bekas penguasa militer negara itu, Pervez Musharraf dijadikan bagian dari penyelidikan yang masih berlangsung atas pembunuhan Benazir Bhutto, lima tahun lalu.
Mantan pimpinan angkatan bersenjata dan Presiden Pervez Musharraf kembali ke Pakistan bulan lalu setelah mengakhiri pengasingan dirinya selama empat tahun lebih.

Tapi ia menghadapi minggu-minggu yang sulit sekembalinya ke Pakistan di mana ia menikmati kekuasaan penuh selama hampir satu dekade setelah melakukan kudeta militer tahun 1999.

Musharraf sekarang dikenai tahanan rumah dekat Islamabad, selama dua minggu terkait kasus pengadilan dimana Musharraf dituduh menyalah gunakan konstitusi dan peradilan, ketika ia berkuasa.

Hari Selasa, bekas pemimpin kudeta itu di bawa ke provinsi Rawalpindi dengan pengamanan ketat dimana ia tampil dihadapan sidang pengadilan anti teroris untuk pertama kalinya terkait pembunuhan Benazir Bhutto. Bekas perdana menteri Pakistan itu dibunuh dalam serangan senjata dan bom Desember 2007, tidak lama setelah menyampaikan pidato kampanye di kota garnisun itu.

Pengadilan anti teroris itu usai sidang singkat memerintahkan pihak berwenang untuk menjadikan Musharraf bagian dari penyelidikan pembunuhan Bhutto. Musharraf dituduh tidak memberi pengamanan secukupnya bagi Bhutto.

Musharraf dan pengacaranya menyangkal semua tuduhan itu sebagai bermotif politik. Pengacara Qamar Afzal mengecam tindakan pengadilan terhadap kliennya sebagai “perlakukan pengadilan yang tidak sepantasnya”.

“Seluruh hak Pervez Musharraf telah dilanggar. Pengadilan tidak berfungsi secara bebas. Hakim-hakim menghadapi tekanan yang luar biasa, tindakan agitasi dan agresif pengacara sebenarnya mengganggu jalannya persidangan itu. Ini harus di benar-benar diperhatikan,” kata Afzal.

Para saksi mengatakan puluhan pengacara berkumpul di luar pengadilan Rawalpindi itu untuk memprotes tindakan Musharraf sewaktu ia berkuasa. Bentrokan antara demonstran dan pendukung bekas jenderal itu dilaporkan menyebabkan beberapa orang cedera.

Sementara itu, seorang pejabat senior polisi mengatakan kepada VOA bahwa sebuah kendaraan penuh bahan peledak ditemukan diparkir dekat rumah Musharraf di pinggiran Islamabad hari Selasa.

Polisi mengatakan mereka telah melakukan penyelidikan dan menambah keamanan bagi Musharraf. Ekstremis Taliban mengancam akan membunuh Musharraf karena melancarkan operasi militer di daerah-daerah kesukuan Pakistan.