Mantan penguasa militer Pakistan Pervez Musharraf hari Sabtu diperintahkan untuk ditahan selama dua pekan hingga sidang berikutnya, dalam kasus yang terkait dengan keputusannya memecat dan menahan beberapa hakim pada tahun 2007.
Setelah hakim memerintahkan demikian, pemerintah Islamabad menyatakan bahwa Musharraf dapat tinggal sebagai tahanan rumah di kediamannya yang mewah.
Mantan jenderal, yang merebut kekuasaan melalui kudeta dan memerintah Pakistan selama hampir satu dekade, baru kembali ke Pakistan bulan lalu setelah empat tahun mengasingkan diri di luar negeri.
Penahanan tokoh militer terkemuka di negara yang telah mengalami tiga kali kudeta itu telah mengguncang Pakistan yang sedang mempersiapkan pemilu bersejarah pada 11 Mei.
Perintah pada hari Sabtu itu dikeluarkan pada saat sidang di sebuah pengadilan Islamabad, di mana Musharraf dibawa dengan pengamanan ketat, sementara para pendukung dan penentangnya berkumpul di luar gedung pengadilan.
Setelah ditangkap hari Jumat, mantan penguasa militer berusia 69 tahun itu menulis dalam Facebook, menyatakan dakwaan terhadapnya "bermotif politik" dan ia bertekad melawannya. Salah seorang pengacara senior Musharraf kepada VOA mengatakan Musharraf akan naik banding sampai ke Mahkamah Agung.
Musharraf merebut kekuasaan dalam kudeta militer tahun 1999. Ia dipaksa mundur tahun 2008 dibawah ancaman impeachment. Musharraf juga menghadapi dakwaan hukum lain, termasuk tuduhan ia tidak memberi keamanan memadai untuk mencegah pembunuhan mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto. Ia membantah terlibat komplotan untuk membunuh Bhutto.
Setelah hakim memerintahkan demikian, pemerintah Islamabad menyatakan bahwa Musharraf dapat tinggal sebagai tahanan rumah di kediamannya yang mewah.
Mantan jenderal, yang merebut kekuasaan melalui kudeta dan memerintah Pakistan selama hampir satu dekade, baru kembali ke Pakistan bulan lalu setelah empat tahun mengasingkan diri di luar negeri.
Penahanan tokoh militer terkemuka di negara yang telah mengalami tiga kali kudeta itu telah mengguncang Pakistan yang sedang mempersiapkan pemilu bersejarah pada 11 Mei.
Perintah pada hari Sabtu itu dikeluarkan pada saat sidang di sebuah pengadilan Islamabad, di mana Musharraf dibawa dengan pengamanan ketat, sementara para pendukung dan penentangnya berkumpul di luar gedung pengadilan.
Setelah ditangkap hari Jumat, mantan penguasa militer berusia 69 tahun itu menulis dalam Facebook, menyatakan dakwaan terhadapnya "bermotif politik" dan ia bertekad melawannya. Salah seorang pengacara senior Musharraf kepada VOA mengatakan Musharraf akan naik banding sampai ke Mahkamah Agung.
Musharraf merebut kekuasaan dalam kudeta militer tahun 1999. Ia dipaksa mundur tahun 2008 dibawah ancaman impeachment. Musharraf juga menghadapi dakwaan hukum lain, termasuk tuduhan ia tidak memberi keamanan memadai untuk mencegah pembunuhan mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto. Ia membantah terlibat komplotan untuk membunuh Bhutto.
