Muslim Community Association Layani Ribuan Jemaah dari 50 Negara

Muslim Community Association atau MCA di San Francisco Bay Area, California (foto: dok).

San Francisco Bay Area di negara bagian California, adalah salah satu wilayah dengan penduduk Muslim terbanyak di Amerika. Diperkirakan sekitar 250.000 warga Muslim tinggal di kawasan ini. Salah satu masjid yang paling terkenal disana adalah Muslim Community Association atau MCA, yang menjadi pusat ibadah dan kegiatan ribuan jemaah dari berbagai latar belakang.

Sejak 1980, Muslim Community Association atau MCA di Santa Clara telah menjadi pusat kegiatan bagi warga Muslim yang tinggal di sekitar San Francisco Bay area.

Berawal dari sebuah masjid sederhana, kini MCA telah berkembang menjadi salah satu Islamic center terbesar di Amerika.

Setiap sholat Jumat saja, masjid ini menampung sekitar 2.000 orang yang terbagi dalam tiga kloter.

Salah seorang diaspora Indonesia, Solehuddin, yang ditemui VOA usai ibadah sholat Jumat mengatakan, “MCA memang pusat favorit kita untuk kita kunjungin karena acara-acara keluarga untuk pengetahuan agama, begitu juga untuk ibadah kita.”

Tidak hanya sebagai pusat ibadah. MCA juga mengelola beberapa institusi pendidikan, termasuk Sekolah Islam Granada yang telah berdiri 30 tahun. Sekolah ini mengajar ratusan siswa dari jenjang pra-TK sampai SMA.

“Kami adalah salah satu perintis pendidikan Islami di AS. Kami mengajar anak-anak usia pra-TK sampai SMA. Kami adalah bagian besar dari komunitas. Kami berakar dari Muslim Community Association, mereka adalah badan pendiri kami. Kami memiliki program akademis yang kuat. Granada dikenal di wilayah Bay Area akan program akademisnya serta komponen Islaminya,” kata Rania el-Sioufi.

Kelebihan lain dari organisasi ini adalah keragaman etnis para anggota komunitasnya. Apalagi San Francisco Bay Area dikenal sebagai salah satu wilayah yang paling beragam di Amerika.

“MCA spesial karena anggotanya berasal dari lebih dari 50-60 negara. Kami harus menghubungkan mereka secara sosial. Kami mengadakan berbagai kegiatan sosial, dan kegiatan lain yang menyenangkan seperti piknik dan lain-lain," kata Nilamudeen Shaihu.

Hal itu dilakukan dengan berbagai kegiatan yang melibatkan segala usia. Mulai dari networking yang mengumpulkan para profesional dalam sektor teknologi di Silicon Valley, sampai berkebun tanaman organik.

Yusuf Kurniawan, seorang Diaspora Indonesia yang tinggal di sana bersama keluarganya mengatakan, “Kita sendiri ikut program berkebun Rawdah, jadi di MCA ada program bikin kebun organik, di mana hasilnya kita sumbangkan.”

Semua kegiatan dan operasional MCA dibiayai dengan dana gotong royong dari seluruh anggota komunitas.

“Kami juga melakukan penggalangan dana khusus pada bulan Ramadan, di mana kami mengumpulkan sebagian besar dana yang diperlukan untuk biaya operasional setahun,” tutur Sajid Khan.

Selain itu mereka juga menyewakan ruang serba guna untuk umum serta menjual buku-buku dan lain-lain. Semua dana yang dihasilkan, disalurkan kembali untuk memberdayakan para anggota dan masyarakat yang lebih luas. [vm/nr]