Berbeda dari saudara seimannya di Indonesia, umat Islam di Amerika umumnya memulai puasa Ramadan tahun ini pada Senin, 11 Maret 2024.
Masjid komunitas Muslim Indonesia di Washington, DC, IMAAM Center, mengikuti keputusan Fiqh Council of North America atau dewan fiqih Amerika Utara, yang mendasarkan ketetapan awal dan akhir Ramadan pada metode hisab. Alasannya, kata presiden IMAAM (Indonesian Muslim Association in America) yang membawahkan masjid Imaam Center, Arif Mustofa, adalah unity atau persatuan.
“Itu memudahkan kami. Kebetulan kami sering ditanya pejabat lokal komunitas maupun di state (negara bagian), kira-kira penentuan Ramadan kapan? Idul Fitri kapan? Mereka memerlukan tanggal, kepastian, supaya bisa mengatur agenda yang terkait sekolah. Jadi, mereka bisa menyisipkan hari libur untuk hari-hari besar itu.”
Dengan tanggal yang pasti, Arif menambahkan, memudahkan masyarakat juga nantinya untuk merayakan Idul Fitri.
Ramadan tahun ini datang sementara hati dan pikiran banyak muslim, termasuk di AS, tertuju ke Gaza. Imaam Center, kata Arif, tidak pernah lupa berdoa bagi Muslim di mana pun, termasuk di Palestina. Dengan berbuka puasa dan tarawih bersama, imbuh Arif, justru kita sebagai komunitas akan saling menguatkan.
Melanjutkan tradisi, mengundang qori atau ustaz dari tanah air, program yang ditunggu-tunggu jemaah setiap Ramadan, Masjid IMAAM Center tahun ini mengundang Farhan Muhammadi Fadlan. Pemenang pertama MTQ internasional 2022 di Maroko ini akan mengimami salat tarawih jemaah Imaam Center.
Pada 10 malam terakhir, kata Farhan, akan dipanjatkan doa khusus, bukan hanya bagi Muslim di Gaza, tetapi juga di seluruh dunia. Khusus untuk Palestina,
“Sejak dari Indonesia juga kita sudah rutinan mendoakan saudara kita yang ada di Palestina. Semoga Allah jaga mereka semua. Semoga Allah akan mendamaikan kedua belah pihak,” ujarnya.
Program Ramadan IMAAMCenter tahun ini dibalut tema Unity through Taqwa. Ketua Program, Daniel Zare mengatakan, jemaah semua umur akan dilibatkan dalam beragam kegiatan yang digelar, mulai dari beragam lomba hingga menghadirkan penceramah dari berbagai komunitas Muslim di sekitar Washington DC.
“Dan di tahun ini kita mau fokus pada konflik di dunia. Kami akan mendatangkan para pembicara ke Imaam (Center). Insyaallah untuk berbicara tentang persatuan melalui takwa. Dan dari sana, bicara tentang masalah-masalah yang kita hadapi di dunia saat ini. Dan bagaimana kita bisa mengatasinya sebagai Muslim, bersama,” ungkapnya.
Selain tarawih, kebersamaan yang dirindukan setiap kali Ramadan adalah berbuka puasa bersama dengan sajian khas Indonesia. Imaam Center, kata Daniel, menyediakan takjil dan makan malam setiap hari selama Ramadan. [ka/ab]