Muslim Di Berbagai Penjuru Dunia Rayakan Idulfitri

Warga Muslim Turki melakukan salat Ied di Masjid Suleymaniye di Istanbul (6/4).

Muslim di Timur Tengah dan berbagai penjuru dunia lainnya mulai merayakan Idul Fitri.

Sekitar 1,5 miliar Muslim merayakan hari Idul Fitri yang biasanya merupakan hari keluarga dan berbagai kemeriahan lainnya.

Akan tetapi Idul Fitri berbeda dari negara ke negara, bahkan di dalam satu negara, karena dimulainya perayaan Idul Fitri secara tradisional ditentukan berdasarkan terlihatnya bulan baru.

Perempuan Muslim di Bukares, Romania menunggu salat Ied dimulai.

Sebagaimana hal-hal lainnya di Timur Tengah, politik kerap berperan dalam penetapan Idul Fitri.

Acara yang biasanya meriah, pada tahun ini berlangsung di tengah-tengah perang dan gejolak di lebih dari satu wilayah. Di Afghanistan, kelompok pemberontak Taliban telah menyatakan tidak akan memperingati Idul Fitri dengan gencatan senjata seperti yang mereka lakukan tahun lalu.

Di Sudan, protes telah terjadi selama berbulan-bulan di luar markas besar militer.

Yaman telah bertahun-tahun terjerumus dalam perang dan bencana kelaparan. Sedangkan di Sudan, militer yang berkuasa baru saja melancarkan tindakan maut hari Senin (3/6) terhadap demonstran pro-demokrasi, menewaskan sedikitnya 35 orang.

Para demonstran Sudan berkemah selama berbulan-bulan di luar markas besar militer, sementara kedua pihak merundingkan siapa yang akan memimpin negara itu setelah penguasa lama Omar al-Bashir disingkirkan pada April lalu.

Tahun ini, warga Yaman terbagi dalam merayakan hari Idul Fitri.

Di Yaman, pemerintah yang diakui dunia internasional menyatakan hari Selasa adalah hari pertama Idul Fitri.

Sementara itu, pemberontak Syiah Houthi yang menguasai banyak bagian Yaman termasuk ibu kota Sanaa, mengumumkan bahwa Idul Fitri jatuh pada hari Rabu.

Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah modern Yaman bahwa rakyatnya terbagi dalam merayakan Idul Fitri.

Umat Muslim melakukan salat Ied di Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi pada hari Selasa (4/6).

Arab Saudi, Kuwait, Qatar dan Uni Emirat Arab, mulai merayakannya pada hari Selasa. Sementara Mesir, Suriah, Yordania, wilayah Palestina dan yang lain-lainnya menyatakan bulan sabit tidak terlihat di seluruh wilayah negara itu, dan Idul Fitri akan jatuh hari Rabu.

Di Lebanon dan Irak, warga Sunni mulai merayakannya pada hari Selasa, sedangkan warga Syiah merayakannya hari Rabu.

Perempuan Pakistan menunjukkan tangannya yang didekorasi henna untuk menyambut Idul Fitri.

Pakistan, yang sebagian besar warganya beraliran Sunni, biasanya merayakan Idul Fitri sehari setelah sebagian besar negara Muslim di dunia merayakannya.

Perayaan di Pakistan juga terbagi dua berdasarkan letak geografisnya. Warga provinsi Khyber Pukhtunkhwa, di perbatasan dengan Afghanistan yang didominasi oleh etnik Pashtun, merayakan Idul Fitri pada hari Selasa.

Bulan baru telah terlihat di Waziristan Utara, sedangkan daerah lain di Pakistan akan merayakannya pada hari Rabu.

Warga saling menyambut setelah salat Ied di istana kepresidenan di Kabul, Afghanistan.

Di Afghanistan, kaum Syiah diberitahu para ulama bahwa bulan baru belum tampak sehingga Idul Fitri akan berlangsung hari Rabu. Sementara itu warga Sunni merayakannya hari Selasa.

Taliban, yang beranggotakan kaum Sunni garis keras, telah menyatakan tidak akan mengakhiri pertempuran dengan Amerika dan pasukan NATO masih berada di Afghanistan. [uh]