Myanmar Bebaskan Hampir 7000 Napi, Termasuk 155 Warga China

Para tahanan Myanmar naik truk saat dibebaskan dari penjara Insein, 2014.

Kementerian Penerangan Myanmar mengatakan ke-6.966 orang itu akan dibebaskan “atas dasar kemanusiaan dan untuk rekonsiliasi nasional.”

Myanmar telah membebaskan hampir 7000 tahanan, termasuk 155 warga China yang pekan lalu dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas penebangan hutan secara ilegal.

Warga China penebang hutan itu termasuk di antara 210 orang asing yang dibebaskan dalam amnesti tersebut, menurut kantor berita resmi China, Xinhua, yang mengutip seorang “pejabat tinggi.”

“Para tahanan itu akan dideportasi mulai hari Kamis (30/7) demi memelihara hubungan persahabatan dengan negara mereka dan alasan sosial,” kata Xinhua.

Kementerian Penerangan Myanmar mengatakan ke-6.966 orang itu akan dibebaskan dari penjara-penjara di seluruh negara tersebut “atas dasar kemanusiaan dan untuk rekonsiliasi nasional.”

Tidak jelas apakah tahanan politik tercakup dalam amnesti itu, yang diberikan tidak lama sebelum hari raya Buddhist.

Para penebang hutan dari China tadi ditangkap bulan Januari pada saat penindakan terhadap perdagangan kayu ilegal di negara-bagian Kachin, dekat perbatasan Myanmar dengan China.

Pekan lalu, pengadilan di ibukota Kachin, Myitkyina, menghukum 153 dari penebang hutan itu penjara seumur hidup. China telah mengutarakan “keprihatinan ekstrim” mengenai vonis tersebut dan menuntut warganya dipulangkan secepat mungkin.

Penebangan gelap dianggap luas sebagai masalah besar di Myanmar, tempat kelompok-kelompok pemberontak etnis telah memerangi pemerintah selama puluhan tahun.