Myanmar meresmikan tugu peringatan bagi para korban percobaan pembunuhan presiden Korea Selatan Chun Doo-Hwan tahun 1983, di Rangoon Jumat (6/6).
Pemerintah Myanmar hari Jumat (6/6) meresmikan sebuah tugu peringatan bagi para korban percobaan pembunuhan presiden Korea Selatan Chun Doo-Hwan oleh Korea Utara pada tahun 1983.
Sejumlah warga Korea Selatan hari Jumat mendatangi lokasi serangan di Rangoon itu untuk mendedikasikan sebuah monumen dan ikut ambil bagian dalam upacara peletakan karangan bunga.
Serangan itu menewaskan 21 orang, termasuk menteri luar negeri Korea Selatan ketika itu Lee Beom-Seok, serta wakil perdana menteri dan menteri perindustrian. Pemerintah Myanmar telah memberikan lahan seluas 260 meter persegi di dekat lokasi serangan itu.
Dalam upacara hari Jumat, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Yun Byung-Se mengatakan tugu peringatan itu menandai momen penting hubungan negaranya dengan Myanmar.
Seorang dari dua agen Korea Utara yang ditangkap setelah serangan itu telah dihukum mati, sementara yang lainnya mendapat hukuman seumur hidup, setelah mengakui bahwa dia melakukan operasi tersebut atas perintah Pyongyang.
Pemerintah Korea Utara tidak pernah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Sejumlah warga Korea Selatan hari Jumat mendatangi lokasi serangan di Rangoon itu untuk mendedikasikan sebuah monumen dan ikut ambil bagian dalam upacara peletakan karangan bunga.
Serangan itu menewaskan 21 orang, termasuk menteri luar negeri Korea Selatan ketika itu Lee Beom-Seok, serta wakil perdana menteri dan menteri perindustrian. Pemerintah Myanmar telah memberikan lahan seluas 260 meter persegi di dekat lokasi serangan itu.
Dalam upacara hari Jumat, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Yun Byung-Se mengatakan tugu peringatan itu menandai momen penting hubungan negaranya dengan Myanmar.
Seorang dari dua agen Korea Utara yang ditangkap setelah serangan itu telah dihukum mati, sementara yang lainnya mendapat hukuman seumur hidup, setelah mengakui bahwa dia melakukan operasi tersebut atas perintah Pyongyang.
Pemerintah Korea Utara tidak pernah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.