Jepang mengatakan Korea Utara telah sepakat untuk membuka kembali penyelidikan kasus penculikan sejumlah warga Jepang oleh Korea Utara pada tahun 1970-an dan 1980-an.
PM Shinzo Abe, Kamis (29/5), menyambut kesepakatan itu sebagai langkah pertama menuju penyelesaian krisis yang telah lama merusak hubungan Korea Utara-Jepang.
Korea Utara mengaku bahwa negara itu menculik 13 warga Jepang pada tahun 2002, untuk mengajari mata-mata mereka mengenai kebudayaan Jepang.
Lima dari korban penculikan itu pulang. Korea Utara mengatakan sisanya sudah meninggal. Namun, banyak pihak di Jepang, mencurigai sedikitnya 12 lainnya telah diculik.
Keputusan untuk membuka kembali penyelidikan itu dikeluarkan menyusul pertemuan tingkat tinggi selama tiga hari antara Korea Utara dan Jepang pekan ini di Swedia.
Sebagai tanggapan, Menteri Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan, Tokyo berencana melonggarkan sanksi terhadap Korea Utara, sementara menunggu kemajuan dalam penyelidikan.
PM Shinzo Abe, Kamis (29/5), menyambut kesepakatan itu sebagai langkah pertama menuju penyelesaian krisis yang telah lama merusak hubungan Korea Utara-Jepang.
Korea Utara mengaku bahwa negara itu menculik 13 warga Jepang pada tahun 2002, untuk mengajari mata-mata mereka mengenai kebudayaan Jepang.
Lima dari korban penculikan itu pulang. Korea Utara mengatakan sisanya sudah meninggal. Namun, banyak pihak di Jepang, mencurigai sedikitnya 12 lainnya telah diculik.
Keputusan untuk membuka kembali penyelidikan itu dikeluarkan menyusul pertemuan tingkat tinggi selama tiga hari antara Korea Utara dan Jepang pekan ini di Swedia.
Sebagai tanggapan, Menteri Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan, Tokyo berencana melonggarkan sanksi terhadap Korea Utara, sementara menunggu kemajuan dalam penyelidikan.