NASA mengadaptasi alat yang digunakan untuk menganalisis air di bulan, mineral di Mars dan komposisi planet di luar tata surya untuk melihat ekosistem Bumi.
WASHINGTON —
Badan antariksa AS, NASA, mengadaptasi peralatan yang digunakan untuk mempelajari air di bulan, mineral di Mars dan komposisi planet-planet di luar tata surya, untuk menganalisis ekosistem planet Bumi.
Minggu ini, NASA menyelesaikan pengujian awal di ketinggian selama sebulan untuk paket alat gambar Bumi yang baru, yang direncanakan akan diluncurkan ke orbit.
Alat-alat ini telah diterbangkan oleh NASA’s ER-2, sebuah pesawat yang mengitari pinggiran antariksa dengan ketinggian 20.000 meter, hampir dua kali ketinggian terbang pesawat jet komersial.
Menurut Robert Green, ilmuwan NASA dan kepala penyelidik untuk alat pencitraan Hyperspectral Infrared Imager or airborne campaign (HyspIRI), alat ini secara persis mengukur karakteristik cahaya dan suhu setiap ekosistem yang dilintasi pesawat.
“Kita dapat melihat interaksi molekul yang ada di atmosfer bumi, seperti uap air dan karbon dioksida, dan di permukaan tanah seperti pada tanaman," ujarnya.
Alat ini, dengan teknologi yang diujikan pada lanskap California yang berbeda-beda, juga dapat mengukur dampak peristiwa-peristiwa di atas permukaan tanah, seperti letusan gunung berapi, kebakaran hutan dan kekeringan.
Green mengatakan setiap piksel yang ditangkap oleh alat pencitraan memegang segudang informasi yang tidak terlihat oleh mata manusia.
“Kita dapat memetakan jenis spesies. Kita dapat melihat aspek bio-geokimia tumbuhan untuk melihat kesehatan dan produktivitas tanaman," ujarnya.
"Dalam bidang geologi, kita dapat melihat tanda-tanda mineral yang berbeda-beda, untuk melihat molekul batu dan mengetahui secara tepat jenis-jenis mineral."
Penerbangan yang akan dilakukan, ujarnya, akan memberi pengukuran langsung secara global dari molekul dan suhu permukaan Bumi, mengulanginya setiap tahun untuk melihat variasi musiman dan temporal.
Misi satelit HyspIRI ini masih ada dalam fase studi, dengan penerbangan percobaan yang akan berlanjut sampai 2014.
Green mengatakan gambar-gambar baru dari planet ini dapat membantu para ilmuwan menganalisis secara lebih baik bagaimana Bumi berubah dan membantu pembuat keputusan dan publik membuat keputusan yang lebih baik mengenai bagaimana manusia dapat beradaptasi dengan perubahan.
Minggu ini, NASA menyelesaikan pengujian awal di ketinggian selama sebulan untuk paket alat gambar Bumi yang baru, yang direncanakan akan diluncurkan ke orbit.
Alat-alat ini telah diterbangkan oleh NASA’s ER-2, sebuah pesawat yang mengitari pinggiran antariksa dengan ketinggian 20.000 meter, hampir dua kali ketinggian terbang pesawat jet komersial.
Menurut Robert Green, ilmuwan NASA dan kepala penyelidik untuk alat pencitraan Hyperspectral Infrared Imager or airborne campaign (HyspIRI), alat ini secara persis mengukur karakteristik cahaya dan suhu setiap ekosistem yang dilintasi pesawat.
“Kita dapat melihat interaksi molekul yang ada di atmosfer bumi, seperti uap air dan karbon dioksida, dan di permukaan tanah seperti pada tanaman," ujarnya.
Alat ini, dengan teknologi yang diujikan pada lanskap California yang berbeda-beda, juga dapat mengukur dampak peristiwa-peristiwa di atas permukaan tanah, seperti letusan gunung berapi, kebakaran hutan dan kekeringan.
Green mengatakan setiap piksel yang ditangkap oleh alat pencitraan memegang segudang informasi yang tidak terlihat oleh mata manusia.
“Kita dapat memetakan jenis spesies. Kita dapat melihat aspek bio-geokimia tumbuhan untuk melihat kesehatan dan produktivitas tanaman," ujarnya.
"Dalam bidang geologi, kita dapat melihat tanda-tanda mineral yang berbeda-beda, untuk melihat molekul batu dan mengetahui secara tepat jenis-jenis mineral."
Penerbangan yang akan dilakukan, ujarnya, akan memberi pengukuran langsung secara global dari molekul dan suhu permukaan Bumi, mengulanginya setiap tahun untuk melihat variasi musiman dan temporal.
Misi satelit HyspIRI ini masih ada dalam fase studi, dengan penerbangan percobaan yang akan berlanjut sampai 2014.
Green mengatakan gambar-gambar baru dari planet ini dapat membantu para ilmuwan menganalisis secara lebih baik bagaimana Bumi berubah dan membantu pembuat keputusan dan publik membuat keputusan yang lebih baik mengenai bagaimana manusia dapat beradaptasi dengan perubahan.