Para pejabat NATO di Afghanistan mengatakan pesawat koalisi mungkin salah serang dan menewaskan beberapa anak-anak dalam penyerbuan dengan pengeboman pekan lalu di bagian timur negara itu.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengutuk serangan udara tersebut dan memerintahkan penyelidikan setelah menyatakan delapan anak-anak tewas pada 8 Februari lalu.
Jurubicara NATO Brigjen Carsten Jacobson hari Senin mengatakan pesawat koalisi dan pasukan di lapangan menyerang pemberontak di provinsi Kapinsa. Setelah serangan tersebut, pasukan NATO mendapat beberapa anak Afghanistan dari berbagai kelompok usia termasuk di antara para korban.
Jacobson mengatakan kematian warga tak berdosa merupakan tragedi namun ia menegaskan bahwa sebegitu jauh, mereka belum tahu pasti bagaimana anak-anak tersebut terbunuh.
Masalah mengenai korban warga sipil yang disebabkan oleh operasi koalisi telah lama menjadi sumber ketegangan antara Presiden Karzai dan NATO.
Sebuah laporan PBB yang dirilis awal bulan ini mengatakan, lebih dari 3.000 warga sipil tewas pada tahun 2011 - angka kematian terburuk dalam 10 tahun perang Afghanistan.
Misi Bantuan PBB di Afghanistan mengatakan, pemberontak bertanggung jawab atas 77 persen (sekitar 2.300 orang) kematian warga sipil Afghanistan dan bahwa jumlah korban tewas (410) yang disebabkan oleh pasukan asing dan lokal turun 4 persen.